Namun, buah durian ini tak asal-asalan. Mitos yang berkembang, buah durian yang jadi obat kemandulan ini ternyata harus sisa bajing.
Mitos ini membuat sisa sebagian durian yang dimakan hewan mamalia itu diburu sejumlah orang. Khususnya sebagian warga Pati yang belum mendapatkan keturunan.
Salah satu warga yang berburu durian sisa bajing ini yakni Dyah Puji Astuti. Warga Desa Jrahi ini mengaku awalnya hendak membeli durian lokal biasa di salah satu penjual di Desa Giling.
Namun ia mengaku beruntung lantaran ada durian sisa bajing untuk kerabatnya yang belum dikaruniai anak.
”Kebutuhan saya kan pecinta durian. Kebetulan saya ke sini kok ada sisa bajing. Terus saya teringat kerabat saya yang belum dikaruniai anak,” ujar Puji.
”Kerabat saya mencari durian seperti. Mitosnya seperti itu. Kita salah satu ikhtiar atau jalan agar mempunyai keturunan. Dikaruniai keturunan oleh Allah,” kata dia.
Murianews, Pati – Sebagai penghasil durian di wilayah Gunung Muria, Kabupaten Pati menyimpan segudang mitos terkait faedah buah durian. Salah satunya adalah mitos durian asal Pati yang menjadi obat mandul.
Namun, buah durian ini tak asal-asalan. Mitos yang berkembang, buah durian yang jadi obat kemandulan ini ternyata harus sisa bajing.
Mitos ini membuat sisa sebagian durian yang dimakan hewan mamalia itu diburu sejumlah orang. Khususnya sebagian warga Pati yang belum mendapatkan keturunan.
Salah satu warga yang berburu durian sisa bajing ini yakni Dyah Puji Astuti. Warga Desa Jrahi ini mengaku awalnya hendak membeli durian lokal biasa di salah satu penjual di Desa Giling.
Namun ia mengaku beruntung lantaran ada durian sisa bajing untuk kerabatnya yang belum dikaruniai anak.
”Kebutuhan saya kan pecinta durian. Kebetulan saya ke sini kok ada sisa bajing. Terus saya teringat kerabat saya yang belum dikaruniai anak,” ujar Puji.
Wanita ini pun berencana membeli durian tersebut. Meskipun mitos ini belum terbukti oleh secara ilmiah, namun ia menganggap tidak salahnya untuk mencoba sebagai wujud ikhtiar.
”Kerabat saya mencari durian seperti. Mitosnya seperti itu. Kita salah satu ikhtiar atau jalan agar mempunyai keturunan. Dikaruniai keturunan oleh Allah,” kata dia.
Banyak dicari...
Sementara itu, penjual durian dari Desa Giling Karyono mengaku kepercayaan itu sudah ada sejak neneknya. Para orang tua meyakini durian sisa bisa menjadi obat untuk pasangan yang belum dikaruniai anak alias mandul.
”Sisa bajing dari orang-orang tua dulu itu sering dicari orang yang belum dikaruniai keturunan. Tapi itu kan mitos. Allahu A'lam,” imbuh lelaki yang akrab disapa Yon ini.
Meskipun durian sisa bajing ini laris manis dan banyak orang yang mencari, namun ia mengaku tak mau manaikkan harga. Harga durian sisa bajing masih sama bahkan lebih murah daripada durian normal.
”Banyak yang mencari. Harganya sama bahkan saya kurangi. Saya ndak naikkan. Kasihan,” kata Yon yang mempunyai gerai Lokal King Nusantara ini.
Harga durian lokal di gerainya bervariasi mulai Rp 20 ribu per buah hingga Rp 120 ribu per buah.
”Kita jualnya lokal king Nusantara. Harganya kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 120 ribu tergantung rasa dan ukuran. Kalau rasa ada pahit dan manis,” pungkas dia.
Editor: Supriyadi