Salah satu pedagang durian yang mengeluhkan kondisi ini yakni, Karyono. Warga Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati ini mengaku pada musim durian tahun lalu, ia bisa mendapatkan durian hingga 200 buah setiap harinya.
”Hujan angin besar banget jadi ada penurunan 50 persen tahun ini. Karena cuaca sangat ektrem sejak bulan Januari,” ujar lelaki yang mendapatkan pasokan durian dari petani sekitar Gunungwungkal ini.
”Penjualan menurun 50 persen. Tahun kemarin sehari 150 sampai 200 butir. Kalau musim sekarang ndak sampai 100 buah,” kata Karyono.
Ia memaparkan, cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi membuat kualitas buah durian menurun. Rasanya tak semanis bila curah hujan tak setinggi saat ini.
”Ketika buah durian agak tua tapi musimnya tidak menentu. Banyak yang tidak berbuah. Kalau berbuah itu gagal,” ungkap Karyono.
Murianews, Pati – Cuaca ekstrem di Pegunungan Muria sejak Januari hingga Februari ini berdampak bagi pedagang durian. Pasalnya, produksi raja buah ini anjlok hingga 50 persen.
Salah satu pedagang durian yang mengeluhkan kondisi ini yakni, Karyono. Warga Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati ini mengaku pada musim durian tahun lalu, ia bisa mendapatkan durian hingga 200 buah setiap harinya.
”Hujan angin besar banget jadi ada penurunan 50 persen tahun ini. Karena cuaca sangat ektrem sejak bulan Januari,” ujar lelaki yang mendapatkan pasokan durian dari petani sekitar Gunungwungkal ini.
Namun musim durian kali ini, ia hanya bisa mendapatkan pasokan durian sekitar 100 buah setiap hari. Angka itu pun saat puncak panen durian pada bulan Januari dan awal Februari.
”Penjualan menurun 50 persen. Tahun kemarin sehari 150 sampai 200 butir. Kalau musim sekarang ndak sampai 100 buah,” kata Karyono.
Ia memaparkan, cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi membuat kualitas buah durian menurun. Rasanya tak semanis bila curah hujan tak setinggi saat ini.
”Ketika buah durian agak tua tapi musimnya tidak menentu. Banyak yang tidak berbuah. Kalau berbuah itu gagal,” ungkap Karyono.
Diserang hama...
Selain rasanya yang tak seenak biasanya, cuaca ekstrem juga memicu serangan berbagai hama. Mulai dari lalat buah, ulat hingga jamur.
”Biasanya karena musim hujan, rasanya anyep (hambar) keserang ulat atau hama lainnya,” jelas dia.
Meskipun produksi buah durian terjun bebas, dirinya tetap bersyukur. Dirinya masih bisa mendapatkan pasokan dan bisa mengeruk keuntungan dari raja buah ini.
Dirinya menyediakan buah durian lokal hingga buah premium. Seperti bawor, musang king hingga duri hitam. Dirinya memastikan, durian yang dijual di lapaknya tersortir.
”Harga durian kalau lokal sekitar Rp 30 ribu sampai Rp 100 ribu. Kalau premium Duri Hitam Rp 200 ribu per kg, Musang King 180-190 ribu, Rp 70-80 ribu untuk bawor,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar