Selain mengganti Direktur RSUD Soewondo, Bupati Sudewo juga mengganti jajaran Dewan Pengawas RSUD Soewondo. Torang Rudolf Effendy Manurung menjadi Katua Dewan Pengawas.
Lalaki yang berprofesi sebagai pengacara ini bakal dibantu Kapala Dinkes Pati dr Aviani Tritanti Venusia (anggota), dr Susi Herawati (anggota), Widartoyo (anggota) dan Bunari (anggota). Bupati Pati Sudewo yakin susunan direktur dan Dewan Pengawas ini bisa membawa RSUD Seowondo jaul lebih baik.
”Kami memang sengaja menganti dengan tempo sesingkat-singkatnya. Setelah mengikuti retret tidak lama saya melakukan ini. Dengan tujuan RSUD melakukan yang terbaik untuk rakyat Kabupaten Pati,” ujar Sudewo.
Menurutnya, perbaikan RSUD Seowondo tidak bisa ditunda-tunda. Mengingat ia menilai RSUD Seowondo sudah sejak lama dalam kondisi memprihatinkan.
”Wajib hukumnya segera mungkin. Tak ditunda. Saya patuh dengan UU dan keputusan berdasarkan UU yang tersedia. Keputusan ini didasarkan kondisi RSUD Soewondo yang sejak lama memprihatinkan. Bukan kurang baik-baik saja tapi memprihatinkan,” ungkap Sudewo.
Marianews, Pati – Belum genap dua pekan menjabat, Bupati Pati Sudewo langsung mengganti Direktur RSUD Soewondo Pati, Senin (3/3/2025). Penggantian ini disebut untuk memperbaiki kinerja rumah sakit bersejarah di Bumi Mina Tani ini.
Rini Susilowati didapuk menjadi Direktur RSUD Soewondo menggantikan Hartotok yang sebelumnya menjadi Plt Direktur RSUD Soewondo. Pelantikan ini digelar di Pendapa Kabupaten Pati.
Selain mengganti Direktur RSUD Soewondo, Bupati Sudewo juga mengganti jajaran Dewan Pengawas RSUD Soewondo. Torang Rudolf Effendy Manurung menjadi Katua Dewan Pengawas.
Lalaki yang berprofesi sebagai pengacara ini bakal dibantu Kapala Dinkes Pati dr Aviani Tritanti Venusia (anggota), dr Susi Herawati (anggota), Widartoyo (anggota) dan Bunari (anggota). Bupati Pati Sudewo yakin susunan direktur dan Dewan Pengawas ini bisa membawa RSUD Seowondo jaul lebih baik.
”Kami memang sengaja menganti dengan tempo sesingkat-singkatnya. Setelah mengikuti retret tidak lama saya melakukan ini. Dengan tujuan RSUD melakukan yang terbaik untuk rakyat Kabupaten Pati,” ujar Sudewo.
Menurutnya, perbaikan RSUD Seowondo tidak bisa ditunda-tunda. Mengingat ia menilai RSUD Seowondo sudah sejak lama dalam kondisi memprihatinkan.
”Wajib hukumnya segera mungkin. Tak ditunda. Saya patuh dengan UU dan keputusan berdasarkan UU yang tersedia. Keputusan ini didasarkan kondisi RSUD Soewondo yang sejak lama memprihatinkan. Bukan kurang baik-baik saja tapi memprihatinkan,” ungkap Sudewo.
Perbaikan...
Perbaikan ini, lanjut dia, tidak bisa hanya memberikan arahan. Dirinya perlu mengganti direktur agar RSUD Soewondo Pati lebih baik. Baik dari sisi pelayanan, kebersihan lingkungan, SDM, keuangan hingga estetika.
”Perbaikan harus menyeluruh konfrehensif. Maka saya mengganti pucuk pimpinan. Penunjukan Bu Rini tidak gegabah, tidak motivasi pribadi dan bukan untuk kepentingan pribadi. Ini untuk RSUD dan masyarakat Kabupaten Pati,” tutur dia.
Sementara itu, Rini Susilowati mengaku bakal melakukan pemetaan terlebih dahulu untuk memperbaiki RSUD Seowondo. Dirinya bakal mempertahankan yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang baik.
”Kita kenalan dulu ke jajaran. Lalu pemetaan, mana yang perlu diperbaiki dan mana yang sudah baik dan kita pertahanan. Yang sudah disampaikan Pak Bupati sudah konfrehensif. Rumah sakit kelas B yang sudah menjadi rujukan,” kata Rini.
Editor: Budi Santoso