Ramadan, Bulog Pati Gelar Pasar Murah di Rembang hingga Kudus

Murianews, Pati – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Pati (Perum Bulog Pati) menggelar operasi pasar murah di 5 kecamatan selama bulan suci Ramadan 1446 hijriah. Langkah ini untuk menstabilkan harga menjelang Lebaran Idulfitri.

Kegiatan operasi pasar murah ini berpusat di Kantor Pos se eks karisidenan Pati. Bulog Pati menggandeng sejumlah pihak untuk menyukseskan operasi pasar murah. Di antaranya PT Pos Indonesia, ID Food dan sejumlah BUMN pangan lainnya.

Pemimpin Bulog Cabang Pati, Nur Hardiansyah mengatakan, kegiatan operasi pasar pangan murah ini menghadirkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau.

”Setiap hari ada di kantor pos Se-Karisidenan Pati yang meliputi, Pati, Kudus, Rembang, Blora, dan Jepara. Setiap Kabupaten ada 2 titik, kecuali Rembang hanya ada satu titik,” ungkap Nur Hardiansyah, Rabu (05/03/2025).

Selain di kantor pos, lanjutnya, operasi pasar juga diadakan dibeberapa tempat lainnya. Diantaranya di UPT Kementan. Diharapkan masyarakat kelas menengah ke bawah bisa memanfaatkan gerakan pasar murah ini.

”Di DKP Kudus juga ada setiap hari jum’at. Kemudian di SSJ Jepara juga ada setiap dua minggu sekali setiap hari Jum’at,” katanya.

Selain pasar murah, selama Bulan Ramadhan Bulog Pati juga tetap melaksanakan penugasan dari pemerintah. Tetap melakukan penyerapan gabah dan beras hasil panen petani dalam negeri.

Panen Raya...

”Sudah akan memasuki masa panen raya, kami terus gencar untuk sosialisasikan program pemerintah bahwa harga gabah kering panen di tingkat petani dapat dibeli dengan harga Rp 6.500 per kg dan beras dengan harga 12.000 per kg di gudang Bulog,” jelasnya.

Tentunya harga tersebut, lanjutnya merupakan harga yang baik dan sebagai bentuk pemerintah hadir dalam upaya menyejahterakan petani. Bulog Pati siap menyerap gabah para petani.

”Keterlibatan stakeholders seperti dari Dinas Pertanian setempat, Poktan, Gapoktan, Penggilingan serta kontribusi TNI Polri juga menjadi sebuah ekosistem yang baik dalam upaya melakukan penyerapan ganah/beras secara maksimal di lapangan,” pungkasnya.

Editor: Budi Santoso