Salah satu petani Pundenrejo Muhammad mengungkapkan, ada dua rumah petani Pundenrejo yang dirobohkan orang yang diduga suruhan PT Laju Perdana Indah (LPI). Dua rumah tersebut berdiri di atas lahan yang bersengketa.
”Datang kesini tidak sengaja dan sangat dadakan karena di sana ada pengrusakan rumah warga di tanah sengketa. Tadi pagi ada dua rumah dirobohkan, petani langsung pengin ke sini Kabupaten Pati mengadukan pada Pak Bupati,” kata dia.
Ia menyebut, rumah yang dirobohkan tersebut milik Kasturi dan Kroco atau Kailan. Mereka tak berdaya melihat rumahnya dirobohkan. Padahal rumah tersebut sudah berita sekitar 20 tahun yang lalu.
”Dirobohkan jam 8 pagi. Tidak ada orang. Terus preman sama LPI bawa 2 truk. Sempat di halau tapi banyak personil. Premannya lebih banyak,” ucapnya.
Muhammad menambahkan, saat ini sudah ada 4 rumah petani Pundenrejo yang dirobohkan. Termasuk Joglo Petani Pundenrejo.
”Semua ada 11 rumah yang dirobohkan sudah 4. Yang aup-aupan (Joglo Pundenrejo) punya petani, terus hari ini 2 rumah,” sebutnya.
Murianews, Pati – Puluhan petani Pundenrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati mendatangi Kantor Bupati Pati, Rabu (7/5/2025). Mereka ingin mengadukan persoalan rumah petani yang dirobohkan oleh sekelompok orang yang tak dikenal (OTK).
Salah satu petani Pundenrejo Muhammad mengungkapkan, ada dua rumah petani Pundenrejo yang dirobohkan orang yang diduga suruhan PT Laju Perdana Indah (LPI). Dua rumah tersebut berdiri di atas lahan yang bersengketa.
”Datang kesini tidak sengaja dan sangat dadakan karena di sana ada pengrusakan rumah warga di tanah sengketa. Tadi pagi ada dua rumah dirobohkan, petani langsung pengin ke sini Kabupaten Pati mengadukan pada Pak Bupati,” kata dia.
Ia menyebut, rumah yang dirobohkan tersebut milik Kasturi dan Kroco atau Kailan. Mereka tak berdaya melihat rumahnya dirobohkan. Padahal rumah tersebut sudah berita sekitar 20 tahun yang lalu.
”Dirobohkan jam 8 pagi. Tidak ada orang. Terus preman sama LPI bawa 2 truk. Sempat di halau tapi banyak personil. Premannya lebih banyak,” ucapnya.
Muhammad menambahkan, saat ini sudah ada 4 rumah petani Pundenrejo yang dirobohkan. Termasuk Joglo Petani Pundenrejo.
”Semua ada 11 rumah yang dirobohkan sudah 4. Yang aup-aupan (Joglo Pundenrejo) punya petani, terus hari ini 2 rumah,” sebutnya.
Menaruh harapan...
Dia menaruh harapan besar kepada Bupati Pati, Sudewo untuk segera menindaklanjuti persoalan konflik agraria di Pundenrejo. Ia khawatir perusakan ini terus terjadi.
”Harapannya pak Bupati segera menanggapi bagaimana wilayah Pati Utara ada konflik sampai rumah warga dirobohkan. Itu melanggar ham. Tidak ada apa-apa langsung dirobohkan,” harap dia.
Ia dan petani Pundenrejo mengaku akan terus berjuang untuk mengaduk persoalan tersebut kepada Bupati Pati.
”Belum (ketemu bupati) masih ada acara. Ditunggu sampai acara selesai. Kalau tidak ketemu kita menunggu terus. Mungkin besok kita ke sini. Kita akan ke sini terus sampai ketemu Pak Bupati,” pungkasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana