Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi memaparkan rumah warga yang masih tergenang banjir berada di RT 05 RW 01. Sebanyak 38 rumah di wilayah tersebut sudah tergenang sejak sebulan lebih.
”Tinggal beberapa ruas jalan desa yang dan wilayah RT 05 RW 01 yang masih ada genangan,” ujar Setyo Wahyudi.
Dia menjelaskan, dalam dua bulan ini desanya tiga kali dilanda banjir. Hanya untuk wilayah RT 5 RW 1 sebulan ini terdampak air pasang rob.
”Kemudian selama satu bulan terakhir itu mulai pertengahan bulan Mei 2025 itu sempat merendam permukiman RT 5 dan RT 2, itu yang kedua kali ini. Bulan Juni sekali ini kemarin,” ungkapnya.
Murianews, Pati – Banjir rob di Kabupaten Pati, Jawa Tengah sudah mulai menyusut. Kendati demikian, masih ada puluhan rumah warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu yang tergenang banjir.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi memaparkan rumah warga yang masih tergenang banjir berada di RT 05 RW 01. Sebanyak 38 rumah di wilayah tersebut sudah tergenang sejak sebulan lebih.
”Tinggal beberapa ruas jalan desa yang dan wilayah RT 05 RW 01 yang masih ada genangan,” ujar Setyo Wahyudi.
Sebelumnya, lima RT di desa tersebut tergenang banjir rob. Total 252 rumah di desa penghasil ikan nila salin itu kebanjiran.
”Pagi ini kondisinya sudah surut,” kata dia.
Dia menjelaskan, dalam dua bulan ini desanya tiga kali dilanda banjir. Hanya untuk wilayah RT 5 RW 1 sebulan ini terdampak air pasang rob.
”Kemudian selama satu bulan terakhir itu mulai pertengahan bulan Mei 2025 itu sempat merendam permukiman RT 5 dan RT 2, itu yang kedua kali ini. Bulan Juni sekali ini kemarin,” ungkapnya.
Nilai Salin...
Menurutnya khusus warga RT 5 RW 1 sebulan ini harus berjuang dengan banjir rob. Sebab kondisinya terkadang surut dan datang lagi.
”Hanya yang di RT 5 itu mulai pertengahan bulan Mei 2025 sampai sekarang itu kawasan perkampungan masih terendam banjir,” ujarnya.
Sebagai informasi, banjir rob di Desa Tunggulsari terjadi lantaran tingginya air pasang yang menhantam bibir pantai. Akibatnya, hutan mangrove di Desa Tunggulsari rusak. Dari 15 hektare, kini menjadi sekitar 7,4 hektare.
Kerusakan hutan mangrove ini membuat aliran air laut menggenangi ratusan hektare tambak ikan nila salin dan juga pemukiman warga.
Petani tambak di Desa Tunggulsari juga mengalami kerugian tak sedikit. Kerugian atas bencana banjir rob ini diprediksi menembus puluhan miliar.
Editor: Cholis Anwar