Salah satu koordinator aksi, Gunretno memaparkan demo ini untuk memperingati Hari Tani Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 September. Setidaknya ada tiga tuntutan dalam aksi ini.
Pertama, mendesak Satgas Tora untuk menetapkan lahan sengketa di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu sebagai lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).
”(Meminta) Gugus Tora menyerahkan 7,3 hektare kepada 99 warga Desa Pundenrejo,” ujar Gunretno.
”Dan dari ESDM menyatakan empat di antaranya berizin. Kami ingin tahu seberapa jauh izin ini. Harus ada 60 item yang harus dipenuhi. Satu item pun tidak dipenuhi maka tambang layak dihentikan,” tutur dia.
Murianews, Pati – Ratusan petani Kabupaten Pati menggelar demo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Ratusan petani ini dari berbagai kelompok. Mulai dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Serikat Petani Pati, Sukolilo Bangkit hingga petani dari Pundenrejo Pati.
Salah satu koordinator aksi, Gunretno memaparkan demo ini untuk memperingati Hari Tani Nasional yang diperingati setiap tanggal 24 September. Setidaknya ada tiga tuntutan dalam aksi ini.
Pertama, mendesak Satgas Tora untuk menetapkan lahan sengketa di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu sebagai lahan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).
”(Meminta) Gugus Tora menyerahkan 7,3 hektare kepada 99 warga Desa Pundenrejo,” ujar Gunretno.
Selain itu, pihaknya juga mempermasalahkan sejumlah tambang di Pati. Setidaknya ada 17 tambang di Pati selatan yang dinilai pihaknya tak berizin.
”Dan dari ESDM menyatakan empat di antaranya berizin. Kami ingin tahu seberapa jauh izin ini. Harus ada 60 item yang harus dipenuhi. Satu item pun tidak dipenuhi maka tambang layak dihentikan,” tutur dia.
Izin Tambang Disoal...
Meskipun memang ada yang berizin, ia menilai fakta di lapangan dampak lingkungan tambang di Pati selatan sangat meresahkan dan membuat lingkungan rusak. Ini membuat wilayah Pati selatan menjadi langganan banjir saat musim hujan.
”Pendapatan dari tambang tak bisa sedikitpun mengembalikan dampak lingkungan. Maka patut dihentikan. Ini ada dasarnya. Melalui kajian lingkungan strategis,” ungkap dia.
Tak berhenti di sana, ratusan massa juga menyoroti isu semen yang telah bergulir sejak 2006 lalu. Ia mendesak Bupati Pati Sudewo berkomitmen tak mengizinkan pendirian pabrik semen di Pati.
”Rencana pabrik semen itu dari 2006. Sudah hampir 20 tahun. Kami harap ada pernyataan Bupati Pati Sudewo salama menjabat dan ini ditulis bahwa tidak akan pabrik semen di Pati selatan,” pungkas dia.
Editor: Supriyadi