Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati secara resmi meluncurkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Pesantren.
Acara puncak peringatan Hari Santri yang digelar di halaman Kantor Bupati Pati, Kamis (30/10/2025) malam, dikemas melalui kegiatan Istighotsah dan Gema Selawat.
Ketua PCNU Pati, KH Yusuf Hasyim, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Pati atas pengesahan Perbup tersebut. Ia menyebut Perbup Pesantren ini sebagai kado istimewa.
Menurutnya, Pati termasuk salah satu daerah yang paling awal menindaklanjuti Perda Pesantren.
”Tugas kita sebagai santri ada tiga. Pertama santri Pati harus melanjutkan tugas menjaga Islam Aswaja, menjaga kiai dan ulama. Kedua, tugas santri menjaga agar NKRI tetap utuh, agar wilayah kita tetap aman, kondusif, damai, dan sejahtera. Ketiga, tugas santri adalah melanjutkan tugas ulama, yakni melaksanakan kegiatan sosial keagamaan. Santri harus menjadi garda terdepan,” tegas dia.
Murianews, Pati – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati mendapatkan ”kado terindah” bertepatan dengan puncak tasyakuran Hari Santri Tahun 2025.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati secara resmi meluncurkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Pesantren.
Acara puncak peringatan Hari Santri yang digelar di halaman Kantor Bupati Pati, Kamis (30/10/2025) malam, dikemas melalui kegiatan Istighotsah dan Gema Selawat.
Selain launching Perbup, dalam kesempatan tersebut juga diselenggarakan pemberian penghargaan tokoh santri dan beasiswa bagi santri tahfidz.
Ketua PCNU Pati, KH Yusuf Hasyim, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Pati atas pengesahan Perbup tersebut. Ia menyebut Perbup Pesantren ini sebagai kado istimewa.
”Kami atas nama PCNU menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemkab Pati yang telah memfasilitasi ditetapkannya Perbup sebagai upaya pengembangan pesantren," kata Kiai Yusuf.
Menurutnya, Pati termasuk salah satu daerah yang paling awal menindaklanjuti Perda Pesantren.
Lahirnya Perbup ini menjadi bukti nyata kepedulian Pemkab Pati terhadap pendidikan pesantren, terutama mengingat di Kabupaten Pati terdapat lebih dari 200 pondok pesantren.
”Tugas kita sebagai santri ada tiga. Pertama santri Pati harus melanjutkan tugas menjaga Islam Aswaja, menjaga kiai dan ulama. Kedua, tugas santri menjaga agar NKRI tetap utuh, agar wilayah kita tetap aman, kondusif, damai, dan sejahtera. Ketiga, tugas santri adalah melanjutkan tugas ulama, yakni melaksanakan kegiatan sosial keagamaan. Santri harus menjadi garda terdepan,” tegas dia.
Sudewo...
Sementara itu Bupati Pati, Sudewo mengatakan, santri memiliki kontribusi sangat besar di negeri ini. Sehingga, sudah selayaknya Hari Santri ini dimeriahkan.
”Pada saat penjajahan, bagaimana upaya supaya Indonesia merdeka, ini tidak lepas dari perjuangan para santri. Ulama-ulama telah mengorbankan segala sesuatunya agar Indonesia merdeka. Indonesia bisa sampai seperti ini termasuk Pati bisa seperti ini, pembangunan bisa berjalan di berbagai sektor, itu karena peran para santri. Maka sudah sewajarnya kita semua memperingati hari santri,” kata dia.
Di Hari Santri ini, ia pun mengajak masyarakat Pati, terutama warga nahdliyin untuk lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan.
”Mari kita jadikan momentum ini, untuk kita lebih mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan. Mengedepankan nilai toleransi,” ajak dia.
Sudewo juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah besar, yakni pengesahkan Perbup Pesantren.
”Pada peringatan hari santri ini Pemkab Pati mengambil suatu keputusan penting, yaitu mengesahkan Perbup Pesantren. Kami mendapatkan dukungan para ulama dari pengurus NU baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Harapannya pesantren akan lebih eksis dan berkembang,” ucap dia.
Editor: Cholis Anwar