Kades Mojo itu memaparkan, peristiwa ini tidak hanya sekali. Warga beberapa kali juga melihat pocong tersebut.
”Motifnya ya mencari uang, pesugihan mungkin. Kalau kemunculan ada beberapa kali yang lihat. Tapi penangkapan baru sekali ini,” tutur Kades Mojo.
Kondisi ini juga dibarengi dengan, beberapa warga Desa Mojo sering kehilangan uang. Mulai dari pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Hal ini memperkuat dugaan motif pocong jadi-jadian tersebut adalah pesugihan.
”Munculnya tidak setiap hari. Tapi kemarin ndilalah muncul saat hajat. Wilayah di sini dari informasi ibu-ibu itu sering kehilangan uang. Dari Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu itu sering. Seperti uang gendelan Rp 1 juta itu hilang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” ujar Wiwit.
Namun saat hajatan di rumah Mualim tersebut, Kades Wiwit tak mengetahui ada atau tidaknya uang yang hilang. Ia pun meminta masyarakat untuk waspada.
”Kalau hajatan kemarin belum tahu ada uang yang hilang. Yang punya hajat Mualim,” tandas Wiwit.
Murianews, Pati – Warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, khususnya Desa Mojo, Kecamatan Cluwak, dibuat panik karna adanya teror pocong jadi-jadian. Kepala Desa Mojo Wiwit Edy Wuryanto bahkan menduga ada motif mengerikan mengapa pelaku melakukan hal tersebut.
Edy meyakini pelaku melakukan teror pocong jadi-jadian untuk sebuah pesugihan.
Kades Mojo itu memaparkan, peristiwa ini tidak hanya sekali. Warga beberapa kali juga melihat pocong tersebut.
”Motifnya ya mencari uang, pesugihan mungkin. Kalau kemunculan ada beberapa kali yang lihat. Tapi penangkapan baru sekali ini,” tutur Kades Mojo.
Kondisi ini juga dibarengi dengan, beberapa warga Desa Mojo sering kehilangan uang. Mulai dari pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Hal ini memperkuat dugaan motif pocong jadi-jadian tersebut adalah pesugihan.
”Munculnya tidak setiap hari. Tapi kemarin ndilalah muncul saat hajat. Wilayah di sini dari informasi ibu-ibu itu sering kehilangan uang. Dari Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu itu sering. Seperti uang gendelan Rp 1 juta itu hilang Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” ujar Wiwit.
Namun saat hajatan di rumah Mualim tersebut, Kades Wiwit tak mengetahui ada atau tidaknya uang yang hilang. Ia pun meminta masyarakat untuk waspada.
”Kalau hajatan kemarin belum tahu ada uang yang hilang. Yang punya hajat Mualim,” tandas Wiwit.
Kronologi...
Edy sendiri menceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (9/11/2025) malam. Saat itu, salah satu warga, Muslim sedang mengelar hajat khitanan dengan hiburan musik dangdut.
Tiba-tiba, ibu-ibu yang sedang memasak dikagetkan dengan penampakan sosok putih di belakang rumah. Mereka kemudian berteriak dan membuat warga lainnya mengejar.
Warga berhasil menangkap. Namun hanya kain bagian atas yang berhasil ditangkap. Sementara pelaku berhasil melarikan diri.
”Kejadiannya itu saat orang punya hajat, di belakang rumah itu ada ramai-ramai kabar pocong ketangkap. Tapi cuma kainnya yang ketangkap. Tapi tidak ada orangnya (lari),” ungkap dia kepada Murianews.com, Rabu (12/11/2025).
Editor: Anggara Jiwandhana