Masih Ada Sembilan Sapi di Kudus yang Terpapar LSD
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 2 Juni 2023 09:28:24
Data yang dihimpun sejak bulan Februari 2023 hingga 25 Mei 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 18 sapi telah sembuh dari penyakit tersebut, sementara sembilan sapi lainnya masih terpapar LSD.
Penyakit LSD sendiri ditandai dengan munculnya nodul atau benjolan pada kulit hewan ternak, seperti sapi dan kerbau. Nodul ini tampak seperti cacar dan umumnya ditemukan pada kulit sapi atau kerbau yang terinfeksi.
Baca: Kasus LSD di Pati Terus Naik, Lebih dari Seribu Sapi TerjangkitKepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, menyatakan sembilan sapi yang masih terpapar LSD berada di tiga desa, yaitu Desa Ternadi, Desa Rahtawu, dan Desa Kaliwungu.
”Kesembilan sapi yang masih terpapar berada di Desa Ternadi, Rahtawu, dan Kaliwungu, masing-masing desa memiliki tiga ekor sapi,” ungkapnya pada Jumat (2/6/2023).
Belum diketahui secara pasti bagaimana sapi-sapi tersebut terpapar LSD, karena penyakit ini ditularkan melalui lalat yang berperan sebagai faktor penyebar.
Agus menambahkan bahwa sembilan sapi yang masih terpapar saat ini terus dipantau. Sapi-sapi tersebut masih memiliki nodul yang mirip cacar pada bagian tubuhnya.
”Kami menyarankan agar nodul pada sembilan sapi tersebut diolesi dengan kunyit, agar cepat kering dan sembuh dengan cepat,” lanjutnya.Meskipun terjangkit LSD, kondisi sembilan sapi tersebut tidak terlalu parah. Mereka masih memiliki nafsu makan yang baik. Sebab, ketika ada gejala LSD pihak terkait langsung mengecek lokasi dan memberikan pengobatan yang tepat.
Baca: Kudus Dapat Alokasi 500 Dosis Vaksin LSD”Hanya nodul yang muncul. Nafsu makannya juga masih bagus. Meskipun perkembangan badannya terhenti dan tidak bisa gemuk saat nodul muncul, tapi nafsu makannya masih baik,” jelasnya.Agus juga menambahkan bahwa sembilan sapi tersebut diperkirakan akan segera sembuh dalam waktu sekitar satu bulan. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Kudus – Sebanyak 27 sapi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dilaporkan terpapar penyakit
Lumpy Skin Disease (LSD). Namun, dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya masih belum sembuh.
Data yang dihimpun sejak bulan Februari 2023 hingga 25 Mei 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 18 sapi telah sembuh dari penyakit tersebut, sementara sembilan sapi lainnya masih terpapar LSD.
Penyakit LSD sendiri ditandai dengan munculnya nodul atau benjolan pada kulit hewan ternak, seperti sapi dan kerbau. Nodul ini tampak seperti cacar dan umumnya ditemukan pada kulit sapi atau kerbau yang terinfeksi.
Baca: Kasus LSD di Pati Terus Naik, Lebih dari Seribu Sapi Terjangkit
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, menyatakan sembilan sapi yang masih terpapar LSD berada di tiga desa, yaitu Desa Ternadi, Desa Rahtawu, dan Desa Kaliwungu.
”Kesembilan sapi yang masih terpapar berada di Desa Ternadi, Rahtawu, dan Kaliwungu, masing-masing desa memiliki tiga ekor sapi,” ungkapnya pada Jumat (2/6/2023).
Belum diketahui secara pasti bagaimana sapi-sapi tersebut terpapar LSD, karena penyakit ini ditularkan melalui lalat yang berperan sebagai faktor penyebar.
Agus menambahkan bahwa sembilan sapi yang masih terpapar saat ini terus dipantau. Sapi-sapi tersebut masih memiliki nodul yang mirip cacar pada bagian tubuhnya.
”Kami menyarankan agar nodul pada sembilan sapi tersebut diolesi dengan kunyit, agar cepat kering dan sembuh dengan cepat,” lanjutnya.
Meskipun terjangkit LSD, kondisi sembilan sapi tersebut tidak terlalu parah. Mereka masih memiliki nafsu makan yang baik. Sebab, ketika ada gejala LSD pihak terkait langsung mengecek lokasi dan memberikan pengobatan yang tepat.
Baca: Kudus Dapat Alokasi 500 Dosis Vaksin LSD
”Hanya nodul yang muncul. Nafsu makannya juga masih bagus. Meskipun perkembangan badannya terhenti dan tidak bisa gemuk saat nodul muncul, tapi nafsu makannya masih baik,” jelasnya.
Agus juga menambahkan bahwa sembilan sapi tersebut diperkirakan akan segera sembuh dalam waktu sekitar satu bulan.
Editor: Cholis Anwar