Rabu, 19 November 2025


Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, pihaknya rutin memantau kondisi hewan ternak di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog dan Desa Ternadi, Kecamatan Dawe. Dua desa tersebut dipantau lantaran merupakan kantong hewan ternak di Kota Kretek.

”Kami rutin keliling dan melakukan pengobatan masal. Selain itu juga melaksanakan vaksinasi LSD (Lumpy Skin Disease, red),” katanya, Kamis (8/6/2023).

Agus menyampaikan, di Desa Rahtawu dan Desa Ternadi masih ditemui hewan ternak terindikasi LSD. Oleh sebab itu, pihaknya terus melaksanakan kegiatan vaksinasi.

”LSD itu penularannya cepat tetapi bisa dicegah dengan vaksinasi. Beberapa waktu lalu di Desa Ternadi ada sepuluh ekor sapi. Salah satunya kena LSD, tetapi yang lainnya tidak tertular karena sudah divaksin,”sambungnya.

Agus melanjutkan, kondisi tersebut berbeda dengan saat hewan ternak di Desa Lambangan, Kecamatan Undaan terpapar LSD. Agus menceritakan saat itu di kandang terdapat enam ekor sapi yang belum divaksin LSD.

BACA JUGA: LSD Sudah Masuk Kudus, Tapi Kapan Datangnya Vaksin Belum Jelas
BACA JUGA: LSD Sudah Masuk Kudus, Tapi Kapan Datangnya Vaksin Belum Jelas”Akhirnya keenam sapi tersebut terkena LSD. Makanya kami terus gencarkan vaksinasi LSD ini,” sambungnya.Lebih lanjut, pihaknya juga meminta tambahan 1000 dosis vaksin LSD keDinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Sehingga semakin banyak hewan ternak yang divaksin LSD.Data yang dihimpun Murianews.com, sejak Februari 2023 lalu sebanyak 27 ekor sapi terpapar LSD. Dari jumlah tersebut 19 ekor sapi telah dinyatakan sembuh per Senin (5/6/2023).”Sedangkan delapan ekor sapi masih belum sembuh. Kami juga meminta peternak mengoleskan kunyit ke tubuh sapi yang terkena LSD agar nodulnya cepat kering,” imbuhnya.Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler