Tidak Banyak Penjual Kambing Dadakan di Kudus
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 8 Juni 2023 19:00:01
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, saat ini di Kabupaten Kudus hanya ada pedagang yang notabene peternak. Dia berpendapat, adanya penyakit LSD menjadi salah satu faktornya.
Agus menjelaskan, di Kota Kretek sudah banyak peternak kambing. Seperti di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo, dan Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo.
”Di Kudus kalau pedagang kambing dadakan jarang. Adanya ya peternak yang memang beternak kambing untuk dijual. Tetapi tidak hanya saat momen Iduladha saja,” Kamis (8/6/2023).
Dia menilai, berjualan hewan ternak tidaklah mudah. Utamanya bagi orang awam.
”Kalau hanya sekadar beli kambing satu dua ekor kemudian dijual lagi kok sepertinya tidak sepadan keuntungannya. Selain itu modal untuk jualan hewan ternak tidaklah sedikit," sambungnya.
BACA JUGA: Dispertan Kudus Vaksinasi LSD di Dua Desa
Lebih lanjut, hal itu berbeda dengan kondisi di kota besar seperti Semarang dan Jakarta. Sebab, penjual dadakan di kota besar biasanya sudah berkoordinasi dulu dengan para takmir masjid.”Kalau di kota besar mungkin ada banyak (penjual kambing dadakan, red). Karena mereka sudah punya link dengan para takmir. Jadi sudah ada pesanan ke takmir masjid,” terangnya.Agus menilai Kabupaten Kudus justru menjadi pemasok hewan ternak kambing bagi kota besar. Sebab, peternak kambing di Kota Kretek lebih banyak dibandingkan di kota besar.Begitu juga dengan peternak sapi dan kerbau juga dirasa banyak ditemui di Kabupaten Kudus. Di antaranya di Desa Ternadi, Desa Rahtawu, Desa Kandangmas, dan Desa Glagah Kulon.”Di Kudus itu banyak peternak, bahkan tidak hanya spesialis saat momen kurban saja. Biasanya saat mendekati Iduladha justru menambah lagi jumlah hewan yang akan dijual,” imbuhnya.Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menyebut belum begitu banyak penjual kambing dadakan menjelang Iduladha. Alasannya karena terlalu berisiko mengingat saat ini masih ada penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, saat ini di Kabupaten Kudus hanya ada pedagang yang notabene peternak. Dia berpendapat, adanya penyakit LSD menjadi salah satu faktornya.
Agus menjelaskan, di Kota Kretek sudah banyak peternak kambing. Seperti di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Desa Bulungcangkring Kecamatan Jekulo, dan Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo.
”Di Kudus kalau pedagang kambing dadakan jarang. Adanya ya peternak yang memang beternak kambing untuk dijual. Tetapi tidak hanya saat momen Iduladha saja,” Kamis (8/6/2023).
Dia menilai, berjualan hewan ternak tidaklah mudah. Utamanya bagi orang awam.
”Kalau hanya sekadar beli kambing satu dua ekor kemudian dijual lagi kok sepertinya tidak sepadan keuntungannya. Selain itu modal untuk jualan hewan ternak tidaklah sedikit," sambungnya.
BACA JUGA: Dispertan Kudus Vaksinasi LSD di Dua Desa
Lebih lanjut, hal itu berbeda dengan kondisi di kota besar seperti Semarang dan Jakarta. Sebab, penjual dadakan di kota besar biasanya sudah berkoordinasi dulu dengan para takmir masjid.
”Kalau di kota besar mungkin ada banyak (penjual kambing dadakan, red). Karena mereka sudah punya link dengan para takmir. Jadi sudah ada pesanan ke takmir masjid,” terangnya.
Agus menilai Kabupaten Kudus justru menjadi pemasok hewan ternak kambing bagi kota besar. Sebab, peternak kambing di Kota Kretek lebih banyak dibandingkan di kota besar.
Begitu juga dengan peternak sapi dan kerbau juga dirasa banyak ditemui di Kabupaten Kudus. Di antaranya di Desa Ternadi, Desa Rahtawu, Desa Kandangmas, dan Desa Glagah Kulon.
”Di Kudus itu banyak peternak, bahkan tidak hanya spesialis saat momen kurban saja. Biasanya saat mendekati Iduladha justru menambah lagi jumlah hewan yang akan dijual,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso