Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan
(LSDV). Penyakit ini kerap ditemukan pada sapi dan kerbau.
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, pihaknya fokus melakukan vaksinasi di Desa Ternadi lantaran merupakan kawasan kantong ternak. Jumlah ternak di desa tersebut mencapai 300 ekor.
. Ke depannya kami upayakan cepat agar segera tervaksin LSD,” katanya,” Jumat (9/6/2023).
Agus melanjutkan, saat ini di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sudah tersedia vaksin LSD. Pihaknya juga telah meminta seribu dosis vaksin LSD.
”Kami sudah minta seribu vaksin LSD ke provinsi (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, red). Tetapi untuk jumlah yang nantinya kami dapat belum tahu,” sambungnya.
Ke depannya pihaknya akan terus fokus melaksanakan vaksinasi di beberapa titik yang menjadi kantong ternak. Seperti Desa Ternadi, Desa Rahtawu, Desa Kandangmas, dan Desa Glagah Kulon.Agus mengimbau agar peternak tidak panik. Sebab, kasus LSD di Kabupaten Kudus tidak begitu tinggi.”Kami melihat kasus LSD di Kudus dan di eks karesidenan Pati tidak terlalu tinggi. Termasuk tidak banyak juga kasus LSD yang mengarah ke kematian,” imbuhnya.
, sejak Februari 2023 lalu sebanyak 27 ekor sapi terpapar LSD. Dari jumlah tersebut 19 ekor sapi dinyatakan sembuh per Senin (5/6/2023). Sedangkan delapan ekor sapi masih dalam pengobatan. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terus digencarkan. Terlebih saat ini capaiannya baru 40 persen.
Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan
Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit ini kerap ditemukan pada sapi dan kerbau.
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, pihaknya fokus melakukan vaksinasi di Desa Ternadi lantaran merupakan kawasan kantong ternak. Jumlah ternak di desa tersebut mencapai 300 ekor.
”Dari total 300 hewan ternak tersebut baru 40 persen yang sudah tervaksin
LSD. Ke depannya kami upayakan cepat agar segera tervaksin LSD,” katanya,” Jumat (9/6/2023).
Agus melanjutkan, saat ini di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah sudah tersedia vaksin LSD. Pihaknya juga telah meminta seribu dosis vaksin LSD.
”Kami sudah minta seribu vaksin LSD ke provinsi (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, red). Tetapi untuk jumlah yang nantinya kami dapat belum tahu,” sambungnya.
Baca: Bolehkah Ternak Terpapar LSD jadi Hewan Kurban? Ini Jawaban MUI Kudus
Ke depannya pihaknya akan terus fokus melaksanakan vaksinasi di beberapa titik yang menjadi kantong ternak. Seperti Desa Ternadi, Desa Rahtawu, Desa Kandangmas, dan Desa Glagah Kulon.
Agus mengimbau agar peternak tidak panik. Sebab, kasus LSD di Kabupaten Kudus tidak begitu tinggi.
”Kami melihat kasus LSD di Kudus dan di eks karesidenan Pati tidak terlalu tinggi. Termasuk tidak banyak juga kasus LSD yang mengarah ke kematian,” imbuhnya.
Baca:Sembuh dari LSD, Sapi di Kudus Laku untuk Hewan Kurban
Data yang dihimpun
Murianews.com, sejak Februari 2023 lalu sebanyak 27 ekor sapi terpapar LSD. Dari jumlah tersebut 19 ekor sapi dinyatakan sembuh per Senin (5/6/2023). Sedangkan delapan ekor sapi masih dalam pengobatan.
Editor: Ali Muntoha