Rabu, 19 November 2025


Pesan Sunan Kudus untuk tak menyembelih sapi ini sebagai bentuk toleransi bagi agama Hindu yang mensakralkan hewan tersebut.

Sehingga ketika momen Iduladha tiba, permintaan sapi untuk kurban cukup sedikit. Meskipun ada yang menyembelih sapi, rata-rata adalah para pendatang.

Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus Agus Setiawan mengatakan, masyarakat Kudus memang masih memegang tradisi tersebut.

Menurutnya, setiap tahunnya jumlah sapi yang dipotong di Kabupaten Kudus untuk kebutuhan kurban hanya 600 ekor.

”Itupun yang menyembelih sapi untuk kurban rata-rata penduduk pendatang. Biasanya di perumahan-perumahan. Kalau masyarakat asli Kudus cenderung memilihnya kerbau,” katanya, Kamis (15/6/2023).

Baca: MUI Kudus Beri Imbauan Kurban di Tengah Wabah LSD

Agus menambahkan, jumlah stok ternak sapi per Maret 2023 ini ada sebanyak 3.500 ekor. Namun, dari jumlah tersebut permintaan sapi diprediksi hanya sedikit.

”Setiap tahunnya kebutuhan sapi untuk kurban tidak sampai seribu ekor,” sambungnya.

Selanjutnya, populasi kerbau di Kota Kretek per Maret saat ini ada 1.900 ekor. Sementara kebutuhan sekitar dua ribu ekor.

Sedangkan populasi kambing layak kurban di Kota Kretek ada 26 ribu ekor. Kebutuhan untuk Iduladha sekitar tujuh ribu.

”Untuk domba di Kudus saat ini ada 13 ribu ekor. Kebutuhannya sedikit tidak sampai 200 ekor,” imbuhnya.Permintaan sapi untuk kurban yang minim juga diakui pedagang sapi di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati. Tahun lalu dia hanya mampu menjual sepuluh ekor sapi saja.Baca: Cari Kambing Kurban di Kudus? Tempat Ini Buka 24 JamStok sapi yang ia miliki sebagian besar dijual ke luar daerah Kudus. Ia mampu menjual ke Jakarta sekitar 70 ekor.”Masyarakat Kudus masih melestarikan tradisi untuk tidak menyembelih sapi,” ujarnya.Azka menambahkan, pesanan kerbau justru lebih banyak. Menurutnya, masyarakat Kudus lebih memilih kerbau.Sejarawan Kudus, Agus Susanto membenarkan hal tersebut. Menurutnya, masyarakat Kudus masih menjunjung tinggi imbauan dari Sunan Kudus tersebut untuk tak menyembelih sapi.”Masih adanya faktor budaya yang dijunjung masyarakat Kudus. Jadi tidak banyak yang menyembelih sapi,” terangnya.Menurutnya, sampai saat ini hal tersebut masih diyakini. Utamanya warga Nahdlatul Ulama (NU). ”Terutama yang Nahdliyin masih mempercayai hal tersebut,” pungkasnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler