Kenaikan Harga Hewan Kurban di Kudus Dinilai Masih Wajar
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 16 Juni 2023 14:27:38
Azka Alminan, pedagang sapi di Kabupaten Kudus mengatakan, saat ini harga sapi di tempatnya mulai naik Rp 500 ribu sejak empat hari yang lalu. Harga sapi di tempatnya berkisar Rp 15 jutaan.
”Sudah ada kenaikan Rp 500 ribu. Nanti semakin mepet dengan Iduladha bisa naik lagi sampai dua jutaan per ekor,” katanya, Jumat (16/6/2023).
Dia menambahkan, puncak kenaikan biasanya berada di H-10. Di hari itu harga hewan ternak dapat naik sampai dua juta. ”Bisa dibilang H-10 itu nanti pas mahal-mahalnya,” ujarnya.
Ari Setiyo, pedagang kambing di Kabupaten Kudus menyampaikan, kenaikan harga kambing saat ini belum terlihat. Namun, dia memprediksi pekan depan akan ada kenaikan harga.
”H-10 nanti mulai naik. Kenaikannya bisa sampai Rp 1 jutaan,” katanya, Jumat (16/6/2023).
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, kenaikan harga hewan kurban lumrah terjadi. Menurutnya, kenaikan harga yang ada masih dalam tahapan wajar.
”Kenaikan harga pastinya tetap ada. Kisarannya biasanya naik Rp 1 sampai Rp 2 juta. Harga segitu masih wajar,” terangnya.
Baca: Cara Sembelih Hewan Kurban Harus Benar, Begini Imbauan MUI Kudus
Menurutnya, harga sapi untuk kurban berkisar Rp 20 jutaan. Sedangkan kerbau seharga Rp 26 jutaan.”Kalau harga kambing sekitar Rp 3 juta sampai empat jutaan,” tegasnya.Agus berharap kenaikan harga ternak tidak terlampau tinggi. Sehingga, masyarakat tidak terlalu terbebani.”Harapan kami harga hewan ternak tidak terlalu tinggi sehingga masyarakat tidak terbebani dan bisa berlomba-lomba untuk ikut melaksanakan kurban,” ujarnya.
Baca: MUI Kudus Beri Imbauan Kurban di Tengah Wabah LSDAgus menambahkan, saat ini dirinya masih berkeliling untuk melakukan pengawasan hewan ternak. Di antaranya mengecek kesehatan hewan ternak dan melakukan vaksinasi.”Kami kontrol terus di beberapa pasar dan kandang ternak sambil memberikan imbauan kepada para peternak apabila ada ternak yang kondisinya tidak sehat,” imbuhnya. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Kenaikan harga hewan kurban di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dinilai masih wajar. Kenaikan harga diprediksi terjadi sampai mendekati Iduladha.
Azka Alminan, pedagang sapi di Kabupaten Kudus mengatakan, saat ini harga sapi di tempatnya mulai naik Rp 500 ribu sejak empat hari yang lalu. Harga sapi di tempatnya berkisar Rp 15 jutaan.
”Sudah ada kenaikan Rp 500 ribu. Nanti semakin mepet dengan Iduladha bisa naik lagi sampai dua jutaan per ekor,” katanya, Jumat (16/6/2023).
Dia menambahkan, puncak kenaikan biasanya berada di H-10. Di hari itu harga hewan ternak dapat naik sampai dua juta. ”Bisa dibilang H-10 itu nanti pas mahal-mahalnya,” ujarnya.
Ari Setiyo, pedagang kambing di Kabupaten Kudus menyampaikan, kenaikan harga kambing saat ini belum terlihat. Namun, dia memprediksi pekan depan akan ada kenaikan harga.
”H-10 nanti mulai naik. Kenaikannya bisa sampai Rp 1 jutaan,” katanya, Jumat (16/6/2023).
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, kenaikan harga hewan kurban lumrah terjadi. Menurutnya, kenaikan harga yang ada masih dalam tahapan wajar.
”Kenaikan harga pastinya tetap ada. Kisarannya biasanya naik Rp 1 sampai Rp 2 juta. Harga segitu masih wajar,” terangnya.
Baca: Cara Sembelih Hewan Kurban Harus Benar, Begini Imbauan MUI Kudus
Menurutnya, harga sapi untuk kurban berkisar Rp 20 jutaan. Sedangkan kerbau seharga Rp 26 jutaan.
”Kalau harga kambing sekitar Rp 3 juta sampai empat jutaan,” tegasnya.
Agus berharap kenaikan harga ternak tidak terlampau tinggi. Sehingga, masyarakat tidak terlalu terbebani.
”Harapan kami harga hewan ternak tidak terlalu tinggi sehingga masyarakat tidak terbebani dan bisa berlomba-lomba untuk ikut melaksanakan kurban,” ujarnya.
Baca: MUI Kudus Beri Imbauan Kurban di Tengah Wabah LSD
Agus menambahkan, saat ini dirinya masih berkeliling untuk melakukan pengawasan hewan ternak. Di antaranya mengecek kesehatan hewan ternak dan melakukan vaksinasi.
”Kami kontrol terus di beberapa pasar dan kandang ternak sambil memberikan imbauan kepada para peternak apabila ada ternak yang kondisinya tidak sehat,” imbuhnya.
Editor: Ali Muntoha