Pemuda dari Besito Kudus Ceritakan Kisahnya Lolos Magang di Kantor Staf Presiden
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 30 Juni 2023 08:47:53
Anjas Pramono saat ini tengah menyelesaikan studi S1 di Universitas Brawijaya. Dia mengambil jurusan Teknik Informatika.
Dirinya juga telah menyelesaikan studi di University Nebraska Of Omaha, Amerika Serikat. Dia mengambil jurusan Civic Engagement.
Anjas-sapaan akrabnya merupakan pemuda adal RT 05, RW 02, Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kudus.
Pria kelahiran Kudus, 28 November 1997 itu berhasil lolos seleksi magang di program Sekolah Staf Presiden yang diselenggarakan oleh Pertamina berkolaborasi dengan KSP.
Ia bersama 34 peserta yang lainnya dinyatakan lolos pekan lalu. Dia bersaing dengan 66.239 peserta dari penjuru Indonesia.
”Dari Jawa Tengah ada tiga orang yang lolos, termasuk saya,” katanya, Jumat (30/6/2023).
Baca: Satpol PP Kudus Upayakan Seret Pengusaha Karaoke Bandel ke PolisiIa mengaky tertarik ikut lantaran penasaran. Selain itu dia memiliki keinginan untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna memberi pertimbangan membuat kebijakan.
”Tahun lalu (gelombang pertama, red) juga diselenggarakan. Informasi dari pengalaman peserta yang ikut program ini di gelombang pertama sebanyak 50 persen di antaranya direkrut untuk bekerja di KSP,” sambungnya.
Anjas mengikuti seleksi selama kurang lebih satu bulan. Dimulai dari tahapan administrasi berkas, motivation letter, Curriculum Vitae (CV) dan lainnya.”Dari 66 ribu pendaftar diumumkan peserta yang lolos 100 besar. Kemudian ada wawancara lagi tentang wawasan kebangsaan, tentang prestasi saya, ditanya juga tentang program kerakyatan dan hal lainnya,” terangnya.
Baca: Kecelakaan di Kudus: Tertabrak Ninja, Pengendara Mio Tak SelamatLebih lanjut, dia menyampaikan usia peserta yang terpilih berkisar 20 tahun sampai 26 tahun. Menurutnya, peserta yang lolos seleksi mayoritas pernah berkiprah di level nasional maupun internasional.Putra dari pasangan Sri Susilowati dan Sukamto itu menjelaskan, program tersebut ditujukan untuk membantu menyelesaikan tugas presiden. Selain itu juga membantu memberikan solusi ke presiden.”Outputnya itu nanti para anak muda bisa menjadi
future leader. Untuk mulai kapan magangnya dan berapa lama durasinya masih menunggu informasi lebih lanjut,” ucapnya.Baginya saat ini bisa mencari pengalaman di KSP terlebih dahulu. ”Bagi saya yang penting bisa terpilih dan bekerja serta menjadi ring satu itu sudah merupakan kebanggaan,” ujar dia. Editor: Ali Muntoha
Murianews, Kudus – Pemuda asal Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah Anjas Pramono berhasil lolos seleksi Sekolah Staf Presiden gelombang kedua yang diselenggarakan Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia. Dia pun berkesempatan magang di Kantor Staf Presiden.
Anjas Pramono saat ini tengah menyelesaikan studi S1 di Universitas Brawijaya. Dia mengambil jurusan Teknik Informatika.
Dirinya juga telah menyelesaikan studi di University Nebraska Of Omaha, Amerika Serikat. Dia mengambil jurusan Civic Engagement.
Anjas-sapaan akrabnya merupakan pemuda adal RT 05, RW 02, Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kudus.
Pria kelahiran Kudus, 28 November 1997 itu berhasil lolos seleksi magang di program Sekolah Staf Presiden yang diselenggarakan oleh Pertamina berkolaborasi dengan KSP.
Ia bersama 34 peserta yang lainnya dinyatakan lolos pekan lalu. Dia bersaing dengan 66.239 peserta dari penjuru Indonesia.
”Dari Jawa Tengah ada tiga orang yang lolos, termasuk saya,” katanya, Jumat (30/6/2023).
Baca: Satpol PP Kudus Upayakan Seret Pengusaha Karaoke Bandel ke Polisi
Ia mengaky tertarik ikut lantaran penasaran. Selain itu dia memiliki keinginan untuk membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna memberi pertimbangan membuat kebijakan.
”Tahun lalu (gelombang pertama, red) juga diselenggarakan. Informasi dari pengalaman peserta yang ikut program ini di gelombang pertama sebanyak 50 persen di antaranya direkrut untuk bekerja di KSP,” sambungnya.
Anjas mengikuti seleksi selama kurang lebih satu bulan. Dimulai dari tahapan administrasi berkas, motivation letter, Curriculum Vitae (CV) dan lainnya.
”Dari 66 ribu pendaftar diumumkan peserta yang lolos 100 besar. Kemudian ada wawancara lagi tentang wawasan kebangsaan, tentang prestasi saya, ditanya juga tentang program kerakyatan dan hal lainnya,” terangnya.
Baca: Kecelakaan di Kudus: Tertabrak Ninja, Pengendara Mio Tak Selamat
Lebih lanjut, dia menyampaikan usia peserta yang terpilih berkisar 20 tahun sampai 26 tahun. Menurutnya, peserta yang lolos seleksi mayoritas pernah berkiprah di level nasional maupun internasional.
Putra dari pasangan Sri Susilowati dan Sukamto itu menjelaskan, program tersebut ditujukan untuk membantu menyelesaikan tugas presiden. Selain itu juga membantu memberikan solusi ke presiden.
”Outputnya itu nanti para anak muda bisa menjadi
future leader. Untuk mulai kapan magangnya dan berapa lama durasinya masih menunggu informasi lebih lanjut,” ucapnya.
Baginya saat ini bisa mencari pengalaman di KSP terlebih dahulu. ”Bagi saya yang penting bisa terpilih dan bekerja serta menjadi ring satu itu sudah merupakan kebanggaan,” ujar dia.
Editor: Ali Muntoha