Selasa, 28 November 2023

Omah Batik Getol Lestarikan Batik Kudus Kuno, Ini Tujuannya

Vega Ma'arijil Ula
Senin, 18 September 2023 19:25:00
Penanggung Jawab Produksi Omah Batik Kudus Muhammad Fadloli menunjukkan produk batik Kudus kuno yang diproduksi lagi. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)

Murianews, Kudus – Omah Batik di Desa Langgardalem, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah getol melestarikan batik Kudus Kuno. Tujuannya agar batik Kudus kuno atau batik Kudus motif klasik dapat terus lestari.

Omah Batik Kudus berdiri pada Oktober 2018 dan langsung fokus memproduksi batik Kudus Kuno. Penanggung Jawab Produksi Omah Batik Kudus Muhammad Fadloli mengatakan, era kejayaan batik Kudus kuno sempat eksis di tahun 1910 sampai 1930.

”Batik Kudus kuno masih perlu dilestarikan karena sempat jaya di zamannya. Batik Kudus kuno merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan karena memiliki nilai sejarah,” katanya, Senin (18/9/2023).

Fadloli mengatakan, sejauh ini ada 50 motif batik Kudus kuno yang sudah dibuat Omah Batik Kudus. Terdiri dari batik cap dan batik tulis.

”Untuk batik tulis ada beberapa motif seperti batik tulis motif burung bangau dan taman teratai, motif kiai jangkar, motif bulan bintang, motif buketan latar wajikan, dan masih banyak lagi,” sambungnya.

Tidak berhenti di situ, pihaknya juga memproduksi batik cap. Yakni motif buketan bunga seruni dengan latar isen-isen beras kecer, motif ceplok seruni isen ukel semarangan, dan motif perpaduan antara ceplok dan buketan dengan khas isen Kudus.

”Dalam sebulan kami mampu menghasilkan tiga sampai lima produk batik Kudus kuno,” terangnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan harga batik Kuno tersebut bervariasi. Mulai dari harga Rp 1,2 juta sampai Rp 7 juta untuk batik tulis. Sedangkan harga batik cap berkisar Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Dirinya menjelaskan, ukuran kain batik tersebut memiliki panjang 250 centimeter (cm) dengan lebar mulai dari 105 cm hingga 115 cm.

Menurutnya, batik Kudus kuno tetap bagus dipakai di era saat ini. Terlebih menurutnya, batik merupakan kearifan lokal yang bersifat sepanjang masa.

”Batik itu tidak lekang oleh waktu, jadi mau dipakai kapanpun oleh siapapun tetap bagus,” ungkapnya.

Sejauh ini pemasaran batik Kudus kuno mencakup beberapa daerah. Seperti Kudus, Surabaya, Jogja, Jakarta dan lainnya.

”Batik Kudus kuno ini cocok dipakai usia 20 tahun ke atas sampai usia 60 tahun ke atas. Kalau pemakaianya paling sering usia 40 tahun ke atas,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus

Komentar