Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kelenteng Hok Tik Bio disebut menjadi saksi bisu dari pembantaian etnis Tionghoa di Batavia (sekarang Jakarta) pada 1740. Beberapa bangunan di sana masih dipertahankan sejak awal didirikan.

Kelenteng Hok Tik Bio ini berada di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tempat ibadah ini mulanya berdiri di tepi sungai Dusun Bogo sebuah kawasan di Desa Tanjungkarang.

Kelenteng itu didirikan warga Tionghoa yang berhasil melarikan diri dari geger Pecinan di Batavia 1740 lalu. Meski telah dipindahkan ke lokasi saat ini sejak 1741, beberapa bagian bangunan masih dipertahankan ke asliannya.

Bio Kong (juru kunci) Kelenteng Hok Tik Bio, Suspriyanti mengatakan, saka atau tiang kelenteng masih asli sejak dibawa pindah dari Dusun Bogo ke sini. Pintunya juga masih asli.

”Harapannya bisa terus dilestarikan sebagai bentuk pelestarian benda bersejarah,” imbuhnya.

Kuo Tjun, mantan koordinator di Kelenteng Hok Tik Bio Kudus mengutarakan hal yang sama. Ia membenarkan beberapa bangunan yang terdapat di kelenteng masih asli. Seperti saka atau tiang dan juga pintu.

”Iya masih asli, seperti tiang dan pintu itu saat pindahan dari Dusun Bogo dibawa juga untuk digunakan lagi,” katanya, Jumat (22/9/2023).

Untuk bagian pintu di area sembahyang disebutnya masih asli. Namun, untuk tokoh dewa pintu yang terdapat pada pintu dirinya meminta tolong orang untuk dicat gambar dewanya.

”Saat saya masih sebagai pengurus di Kelenteng Hok Tik Bio dulu bagian-bagian seperti tiang mau diganti karena sudah lapuk. Tetapi kata sesepuh kelenteng tidak diperbolehkan karena bernilai sejarah,” imbuhnya.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar