Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Jawa Tengah terus melakukan pantauan lalu lintas hewan ternak. Langkah tersebut sebagai pencegahan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Kretek.

Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kudus Arin Nikmah mengatakan, Kabupaten Kudus saat ini zero kasus PMK. Namun, pihaknya masih terus melakukan pantauan lalu lintas hewan ternak.

”Kabupaten Kudus memang zero PMK. Tetapi hewan ternak itu kan dinamis. Mereka tidak berhenti di satu tempat melainkan terus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya,” katanya, Selasa (14/11/2023).

Arin melanjutkan, Kabupaten Kudus mendapatkan hewan ternak dari daerah di Jawa Timur dan di Jawa Tengah. Selain itu juga dari berbagai daerah di Karesidenan Pati.

”Untuk hewan ternak yang kami ambil tidak berasal dari zona merah, namun kami tetap harus waspada,” sambungnya.

Sedangkan untuk pengiriman hewan ternak, biasanya ke berbagai daerah di Jawa Barat. Lalu lintas hewan ternak itulah yang saat ini masih menjadi perhatian Dispertan Kudus.

”Sebagai pencegahan PMK kami terus melaksanakan vaksinasi di berbagai daerah di Kabupaten Kudus,” terangnya.

Dia menambahkan, vaksinasi PMK telah dilakukan secara merata di sembilan kecamatan di Kota Kretek. Vaksinasi PMK dilakukan ke hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba

”Untuk hewan ternak seperti sapi dan kerbau paling banyak tervaksin PMK ada di tiga kecamatan. Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog, dan Kecamatan Kaliwungu,” ujarnya.

Sedangkan untuk hewan ternak kambing dan domba yang paling banyak divaksin juga ada di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Mejobo, Kecamatan Jekulo, dan Kecamatan Undaan.

”Harapan kami peternak dapat menyambut dengan baik pelaksanaan vaksinasi PMK. Kami siap membantu apabila ada temuan ternak yang mengarah suspect PMK,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler