Pemilik Goldy Mixalmina Kudus Janji Kembalikan Uang Jemaah
Vega Ma'arijil Ula
Senin, 26 Februari 2024 18:16:00
Murianews, Kudus – Pemilik Biro Umrah dan Haji Goldy Mixalmina cabang Kudus, Jawa Tengah, Zyuhal Laila Nova mengaku siap mengembalikan uang jemaah yang gagal menjalankan umrah ke Tanah Suci.
Kesiapan Zyuhal Laila Nova untuk mengembalikan uang jemaah tersebut diutarakan pada saat konferensi pers di Loemento Cafe and Resto Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus pada Senin (26/2/2023).
Dia mengaku akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami calon jemaah umrah tersebut. Untuk mengganti kerugian itu, Zyulhal Laila Nova atau yang akrab disapa Laila, akan menjual aset pribadinya senilai Rp 8 miliar. Kemudian, uang hasil penjualan akan diberikan kepada 192 calon jemaah yang merasa tertipu.
”Saya masih ada aset sekitar Rp 8 miliar yang hendak kami jual untuk menggantikan kerugian nasabah,” katanya, Senin (26/2/2024).
Laila juga mengaku tidak akan merugikan para jemaah tersebut, terlebih selama ini dirinya merasa sudah diberikan amanah besar agar para jemaah bisa berangkat ke Makkah.
Namun, terkait untuk kejelasan keberangkatan, dia menyebut belum dapat mengetahui jadwal persisnya. Hanya tidak mungkin diberangkatkan dalam waktu dekat menjelang puasa Ramadan.
”Karena kalau mendekati bulan Ramadan seperti ini biayanya lebih mahal,” terangnya.
Kendati demikian, bagi jemaah yang bersikukuh ingin berangkat umrah, Laila mengaku siap untuk mengurus proses keberangkatannya. Sementara bagi jemaah yang meminta uangnya kembali, dia juga siap untuk mengembalikan.
”Saya sudah sebelas tahun mengurus hal semacam ini. Saya juga sudah ratusan kali memberangkatkan jemaah. Saya tidak mungkin kabur karena keluarga saya masih di sini semua,” imbuhnya.
Laila mengaku jika tidak ada niatan untuk menipu para jemaah, apalagi kabur dari permasalahan tersebut. tidak adanya informasi keberangkatan para jemaah adalah karena dirinya masih sibuk mengurus tiket bersama dengan biro yang ada di Singapura.
Dia mengaku sudah membayarkan biaya tiket pesawat dengan biro yang ada di Singapura. Tetapi pihak biro di Singapura ke maskapai baru memberikan uang muka. Sehingga PNR atau kode booking tidak bisa digunakan.
”Biro rekanan saya yang di Singapura ini tidak bisa saya hubungi. Makanya saya cari sampai ke Batam dan Singapura. Untuk kerugian sendiri khusus 194 jemaah itu sekitar Rp 5 miliar,” katanya.
Terpisah, salah seorang jemaah, Amelia mengaku menginginkan adanya kejelasan. Dirinya menginginkan uangnya kembali.
”Kalau saya pribadi ketika tidak berangkat, ya uang kembali. Kan bisa dilakukan dengan menjual aset yang ada,” ujarnya.
Editor: Cholis Anwar



