SD 1 Tanjungkarang Kudus banjir, 160 Siswa Belajar Daring
Vega Ma'arijil Ula
Jumat, 15 Maret 2024 20:55:00
Murianews, Kudus – SD 1 Tanjungkarang Kudus, di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tergenang air banjir pada Jumat (15/3/2024). Imbasnya, 160 siswa belajar di rumah atau daring.
Ketinggian air di lingkungan SD Tanjungkarang diketahui kurang dari selutut orang dewasa untuk di area halamannya. Sejauh ini air banjir tidak sampai masuk ke area kelas.
Kepala SD 1 Tanjungkarang, Widodo mengatakan, sebanyak 160 siswa pada Jumat (15/3/2024) sudah diliburkan. Mereka diinstruksikan belajar di rumah masing-masing. Langkah itu dilakukan lantaran akses menuju ke sekolah masih sulit.
”Kondisi air tidak sampai masuk ke kelas. Permasalahannya hanya di akses menuju ke sekolah yang airnya di kawasan jalan masih tinggi. Kalau guru masih tetap masuk ke sekolah,” katanya, Jumat (15/3/2024).
Dia menambahkan, jika air surut, maka siswa akan masuk ke sekolah kembali. Namun, jika air masih belum surut, proses pembelajaran bakal digelar secara daring lagi.
”Kalau besok pagi belum surut ya daring lagi,” sambungnya.
Dia menambahkan, semua ruangan dalam kondisi aman dan tidak ada yang tergenang air. Menurutnya, kondisi air bergantung pada ketinggian air yang terdapat di jalan raya.
”Kalau kondisi air di jalan raya masih tinggi, sudah pasti area halaman sekolah tergenang,” terangnya.
Kepala Disdikpora Kudus (Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus), Harjuna Widada mengatakan mayoritas air masih berada di kawasan halaman sekolah dan teras. Salah satunya SD 1 Tanjungkarang.
”Untuk di SD 3 Jati Wetan airnya sudah masuk ke kelas. Menurut kami tahun ini bisa dibilang lebih parah karena banyak sekolah yang tergenang air banjir,” katanya, Jumat (15/3/2024).
Dia menambahkan, tergenangnya area sekolah diakibatkan hujan deras yang terjadi beberapa hari ini. Selain SD 3 Jati Wetan yang tergenang hingga ke area ruang kelas, di SMP 2 Mejobo juga tergenang air hingga ruang kelas karena banjir Kudus.
”Beberapa sekolah memang ada yang mulai kemasukan air sampai ruang kelas, tetapi bisa langsung surut,” imbuhnya.
Editor: Budi Santoso



