Mbah Ipud: Peristiwa Hijrah Itu Tak Sekadar Pindah Rumah
Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 6 Juli 2024 23:59:00
Murianews, Kudus – Pengampu Kajian Riyadlus Shalihin, KH M Saifuddin Luthfi atau akrab disapa Mbah Ipud mengungkapkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah pada 622 Masehi. Peristiwa itu kemudian menjadi awal mula dibuatnya kalender Hijriyah.
Kisah itu disampaikannya dalam Pengajian Tahun Baru 1446 Hijriyah, yang diselenggarakan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) di Masjid Al Aqsa Menara Kudus, Sabtu (6/7/2024).
’’Kangge meringati tahun Hijriyah niko meringati hijrohipun Gusti Nabi Muhammad SAW saking Makkah menuju dateng Madinah,’’ kata Mbah Iput, Sabtu (6/7/2024).
Ia mengatakan, peristiwa hijrah itu tak sekadar pindahan rumah. Namun, hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW meninggalkan keduniawian merupakan perintah Allah SWT.
’’Hijroh niku mboten naming pindah. Hijroh niku perintah saking Gusti Allah. Ninggalke griyo, ninggalke kebun, ninggalke ternak, kekayaan dipun tinggal sedoyo, pindah dateng Madinah,’’ jelasnya.
Karena merupakan perintah Allah, maka hijrah juga termasuk ibadah. Saat itu, perintah hijrah tujuannya adalah untuk berdakwah. Pindah ke Madinah untuk menyebarkan agama Islam.
Ia kemudian menjelaskan, hari hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah. Menurutnya dengan mengutip kitab Albarzanji, Nabi Muhammadi tiba di Madinah pada 12 Rabiulawal.
’’Nek menurut keterangan kitab Al Barzanzi, niku jeng Nabi dumugi Quba tanggal 12 Rabiul Awal dintene Senen. Niku dumugi Madinah. Medal saking griyo niku tanggal 1 Rabiulawal, dintene Kamis,” katanya.
Namun, tidak langsung ke Madinah. Nabi Muhammad sempat bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari. Itu dilakukan untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy.
Setelah itu, Nabi Muhammad melanjutkan perjalanannya dan tiba di wilayah Quba pada 12 Rabiulawal. Di sana, Nabi Muhammad mendirikan Masjid Quba di Kota Madinah itu.
’’Pertama kali yang dibangun masjid. Bukan rumah. Setelah itu, baru bertemu dengan sahabat-sahabat anshor,’’ ujarnya.
Dalam pengajian itu, hadir juga qiroah Internasional, Ustaz Zahron Nasywa untuk melafazkan ayat-ayat Alquran. Pengajian diikuti para peziarah dan masyarakat sekitar.
Pengajian Tahun Baru 1446 Hijriyah ini merupakan rangkaian acara Tradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus tahun 2024.
Rencananya, acara pelepasan luwur makam Sunan Kudus dilakukan Minggu (7/7/2024) pukul 06.00 WIB. Di hari yang sama, ada Bahtsul Masail Nasional yang digelar pada pukul 20.00 WIB.
Selain itu, ada juga Pasar Kuliner Jadul di Alun-Alun Kulon Kudus, atatu Kawasan Taman Menara Kudus. Pasar Kuliner Jadul rencananya digelar hingga 15 Juli 2024.
Kemudian, pada 12 Juli 2024 hingga 15 Juli 2024 akan berlangsung prosesi pembuatan luwur baru untuk Makam Sunan Kudus. Pembuatan dilakukan di seputaran tajug menara oleh 33 perewang.
Berlanjut pada 14 Juli 2024 ada agenda Doa Rosul dan Terbangan yang dijadwalkan pukul 20.00 WIB di Masjid Menara Kudus.
Selanjutnya, pada tanggal 15 Juli 2024 akan diadakan sejumlah agenda. Yakni Khatmil Quran bil Ghaib atau 9 khataman dan santunan anak yatim di pagi hari. Sementara pada malam harinya, dilaksanakan agenda pengajian umum.
Lalu, pada 16 Juli 2024 akan dilakukan pembagian brekat salinan, brekat umum, dan upacara buka luwur.
Editor: Zulkifli Fahmi



