Namun, apabila jadi diterapkan, pihaknya mengikuti saja arahan dari pemerintah pusat. Namun, sampai saat ini belum ada kabar lanjutan.
”Apapun nanti kebijakan pusat kami mengikuti saja. Tetapi sampai saat ini belum ada informasi terkait kabar tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Barongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rizky Oktavian menyambut positif usulan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
”Saya sudah mendengar kabar tersebut melalui media sosial. Tentu hal yang bagus kalau jadi diterapkan, asalkan yang dasar-dasar dulu,” katanya, Jumat (3/1/2025).
Murianews, Kudus – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat melontarkan permintaan agar pendidikan pasar modal dapat diterapkan mulai dari jenjang usia dini, atau sekolah dasar (SD).
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Jawa Tengah, Anggun Nugroho berpendapat, pemberian materi edukasi terkait pasar modal dan jual beli saham untuk anak SD perlu pertimbangan yang matang. Selain itu juga perlu dilihat urgensinya.
”Kalau terkait pemberian materi pasar modal dan jual beli saham untuk siswa SD perlu dilihat dulu urgensinya. Selain itu teknis pemberian materinya seperti apa,” ucapnya.
Namun, apabila jadi diterapkan, pihaknya mengikuti saja arahan dari pemerintah pusat. Namun, sampai saat ini belum ada kabar lanjutan.
”Apapun nanti kebijakan pusat kami mengikuti saja. Tetapi sampai saat ini belum ada informasi terkait kabar tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Barongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rizky Oktavian menyambut positif usulan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menurutnya, pendidikan pasar modal dan jual beli saham bisa saja diterapkan ke siswa SD asalkan porsinya sesuai dengan kebutuhan siswa SD.
”Saya sudah mendengar kabar tersebut melalui media sosial. Tentu hal yang bagus kalau jadi diterapkan, asalkan yang dasar-dasar dulu,” katanya, Jumat (3/1/2025).
Inovasi Pembelajaran...
Dia menambahkan, sebagai awalan perlu ada pengenalan dasar terlebih dahulu apabila jadi diterapkan kepada siswa SD. Ia menilai seiring perkembangan zaman memang diperlukan inovasi pembelajaran.
”Karena juga harus mengikuti perkembangan zaman. Hal terpenting dasar-dasar dulu seperti apa itu pasar modal, apa itu saham, dan hal lainnya,” sambungnya.
Ia menyampaikan, usulan tersebut bisa saja dimasukkan ke kurikulum. Entah itu dimasukkan ke mata pelajaran matematika atau yang lainnya. Dirinya juga optimistis anak-anak jenjang SD dapat memahami materi pasar modal dan saham.
”Asalkan dasar-dasar dulu tidak apa-apa. Kami yakin anak-anak sekarang mampu untuk mempelajari hal tersebut. Daripada mereka browsing di internet yang terkadang belum tentu benar,” terangnya.
Ia menilai adanya usulan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi siswa SD atau generasi Alpa untuk mengimprovisasi pengetahuannya. Terlebih di era saat ini menurutnya pengetahuan perihal permodalan begitu penting.
”Seiring berkembangnya zaman, mereka harus tahu juga terkait pasar modal dan saham. Nantinya ketika mereka sudah dewasa tinggal belajar yang lebih detail lagi,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus