Pernyataan itu disampaikan dalam Konferensi Pers hasil Operasi Aman Candi 2025, Selasa (3/6/2025) lalu.
Saat itu Brigjen Latif Usman mengatakan terdapat 11 organisasi kemasyarakatan di Jawa Tengah yang diduga terafiliasi dengan premanisme. Salah satu yang disebut secara eksplisit adalah Pagar Nusa.
Pembina Pagar Nusa Kudus, Didik HS membantah pernyataan Wakapolda yang menyebut Pagar Nusa diduga terafiliasi dengan premanisme. Ia pun menyebut pernyataan itu tidak benar.
Ia juga menegaskan, Pagar Nusa, terutama di Kudus tidak pernah melakukan tindak kejahatan, premanisme, pemalakan, ada aktivitas yang melanggar hukum lainnya.
”Kami tidak pernah berkaitan dengan tindakan premanisme. Pemalakan juga tidak pernah. Makanya kami tidak sepakat dengan apa yang disampaikan Wakapolda Jateng,” sambungnya.
Didik pun meminta semua pihak berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Sebab Pagar Nusa merupakan Badan Otonom resmi milik Nahdlatul Ulama (NU). Ia berharap pernyataan serupa tak lagi muncul.
”Kami apresiasi kepolisian yang telah memberantas aksi premanisme. Namun, ucapan yang ditujukan ke Pagar Nusa sangat disayangkan,” terangnya.
Murianews, Kudus – Pagar Nusa Kudus, Jawa Tengah menyayangkan pernyataan Wakapolda Jateng Brigjen Latif Usman yang mengkaitkan Pagar Nusa sebagai organisasi yang terafiliasi premanisme.
Pernyataan itu disampaikan dalam Konferensi Pers hasil Operasi Aman Candi 2025, Selasa (3/6/2025) lalu.
Saat itu Brigjen Latif Usman mengatakan terdapat 11 organisasi kemasyarakatan di Jawa Tengah yang diduga terafiliasi dengan premanisme. Salah satu yang disebut secara eksplisit adalah Pagar Nusa.
Pembina Pagar Nusa Kudus, Didik HS membantah pernyataan Wakapolda yang menyebut Pagar Nusa diduga terafiliasi dengan premanisme. Ia pun menyebut pernyataan itu tidak benar.
Ia juga menegaskan, Pagar Nusa, terutama di Kudus tidak pernah melakukan tindak kejahatan, premanisme, pemalakan, ada aktivitas yang melanggar hukum lainnya.
”Kami tidak pernah berkaitan dengan tindakan premanisme. Pemalakan juga tidak pernah. Makanya kami tidak sepakat dengan apa yang disampaikan Wakapolda Jateng,” sambungnya.
Didik pun meminta semua pihak berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Sebab Pagar Nusa merupakan Badan Otonom resmi milik Nahdlatul Ulama (NU). Ia berharap pernyataan serupa tak lagi muncul.
”Kami apresiasi kepolisian yang telah memberantas aksi premanisme. Namun, ucapan yang ditujukan ke Pagar Nusa sangat disayangkan,” terangnya.
Contoh Positif...
Ia menyampaikan selama ini Pagar Nusa, termasuk Pagar Nusa di Kabupaten Kudus memberikan contoh yang positif. Beragam prestasi yang diraih Pagar Nusa di tingkat Kabupaten Kudus maupun di tingkat Jawa Tengah.
”Pagar Nusa di Kabupaten Kudus terkendali dan tertib. Kami beberapa kali meraih juara umum Kejurda. Terbaru meraih juara umum Kejurda pada 2025. Dengan adanya kabar semacam ini kami resah,” ujarnya
Ia menambahkan, prestasi di Kejurnas juga disabet kontingen Pagar Nusa Jawa Tengah. Termasuk di dalamnya ada atlet asal Kabupaten Kudus.
”Pada tahun 2024 kami Pagar Nusa Jawa Tengah juara umum di Kejurnas. Penyumbang medali ada yang dari Kudus,” imbuhnya.
Editor: Zulkifli Fahmi