Murianews, Kudus – Pemkab Kudus, Jawa Tengah, melakukan pemetaan desa-desa rawan bencana di Kota Kretek seiring mulai intensnya musim penghujan.
Bupati Kudus Samani Intakoris menyampaikan desa-desa rawan bencana tersebut terbagi ke sejumlah kecamatan. Seperti di Kecamatan Undaan, Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Mejobo yang kerap berpotensi terjadi banjir.
Kemudian desa-desa rawan longsor yang berada di Kecamatan Dawe dan Gebog.
Lebih rinci, Samani memaparkan desa terdampak banjir berada di Desa Kesambi. Mejobo dan Desa Setrokalangan di Kaliwungu. Sedangkan bencana tanah longsor berada di daerah atas seperti Desa Ternadi, Desa Menawan, Desa Rahtawu dan Desa Japan.
Sebagai bentuk pencegahan, inventarisasi normalisasi sungai juga terus dilakukan. Pihaknya berkoordinasi dengan PUPR, BBWS, PSDA dan lainnya.
Pengangkatan sampah di area jembatan Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo juga dilakukan secara kontinyu. Sehingga tidak ada sampah yang menyumbat di area pilar-pilar jembatan.
”Alat berat dari Dinas PUPR dan NBWS juga kami optimalkan untuk pencegahan terjadinya bencana,” sambungnya.
Tak lupa, Samani juga menyarankan agar masyarakat memanfaatkan layanan Kudus Siaga 112. Layanan tersebut dapat diakses untuk kejadian kedaruratan.
”Silakan masyarakat memanfaatkan layanan Kudus Siaga 112 ketika ada kejadian darurat bisa dioptimalkan,” imbuhnya.



