Rabu, 19 November 2025


Dalam pertunjukkan seni itu, beberapa siswa kelas VII ini, terlihat sangai lihai memainkan dua barongan lengkap dengan ikon tokoh pentul.

Hira Attariq, salah seorang siswa kelas VII mengaku memilih barongan karena merupakan salah satu budaya di Kudus. Ia dan teman-temanya yang tampil dalam pentas seni tersebut memang ingin melestarikan budaya yang ada.

”Kami sangat tahu jika barongan itu budaya di Kudus. Jadi sangat berkesan dan membanggakan bagi kami bisa mementaskan barongan,” katanya.

Baca: Diciptakan untuk Dakwah, Ini Perbedaan Barongan Kudus dengan Daerah Lain

Sementara Kepala SMPN 4 Kudus Dedi Triaprianto mengatakan, kegiatan yang digelar ini merupakan wujud dari pendidikan kurikulum merdeka dengan penerapan P5. Gelar karya ini dua hari digelar, pertama pada Jumat (26/5/2023) di bidang kewirausahaan, dan Sabtu (27/5/2023) pentas seni.

”Kewirausahaan ada berbagai kerajinan dan inovasi yang dibuat siswa kemudian dijual di sekolah dan nanti ada manajemennya secara rinci. Dan hari ini berbagai macam pentas seni dari hasil pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah selama setahun terakhir," ucapnya.Baca: Barongan Kudus Jadi Warisan Budaya Nasional, Seniman BungahDalam pentas seni tersebut, siswa menampilkan berbagai macam pentas, seperti tari, pantomim, hingga pementasan barongan. Kearifan lokal, jadi salah satu pilihan tema yang diangkat dalam kegiatan kali ini.”Setiap kelas berbeda-beda, temanya kearifan lokal. Kami kenalkan potensi-potensi budaya kearifan lokal dalam kurikulum merdeka satu tahun terakhir, dan hari ini ada yang mementaskan barongan ini," ujarnya. Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler