Diketahui, WR 1 UMK Sulistyowati diduga melakukan intimitasi tehadap Annisya' Qona'ah salah satu wisudawati terbaik di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Bahkan, ironisnya WR 1 diduga menyinggung kedua orang tua Annisya yang sudah meninggal. Dugaan intimidasi ini dilakukan saat gladi bersih bersama wisudawan terbaik lain beberapa waktu lalu.
”Seperti itu bukan seorang guru, bukan seorang dosen, itu harus di evaluasi. Sangat sayang sekali dengan adanya hal ini. Di UMK jadi kurang kondusif, banyak permasalahan,” katanya,
Bupati Kudus HM Hartopo pun geram mendengar hal tersebut, dan sikap yang sudah ditunjukkan WR 1 ini, harus jadi evaluasi bagi pihak yayasan ataupun rektorat.
”Ya di pulangkan saja,” ucapnya.Lebih lanjut, pihaknya juga sudah mendapatkan surat permintaan audiensi dari para mahasiswa UMK. Dalam audiensi yang rencananya dilakukan Selasa, (6/5/2023) besok ini, Bupati Kudus juga akan mengundang pihak yayasan dan rektotat untuk duduk bersama.”Nanti kami bicarakan juga dengan yayasan dan rektorat. Itu harus dievaluasi. Semoga UMK bisa menjadi UMK yang dulu lagi,” ungkapnya. Editor: Dani Agus
Murianews, Kudus – Sikap Wakil Rektor (WR) 1 (UMK) Dr Sulistyowati terhadap salah seorang wisudawati terbaik sangat disayangkan Bupati Kudus HM Hartopo. Hartopo menyebut, sikap yang ditunjukkan WR 1 ini sama sekali tidak mencerminkan sebagai seorang guru ataupun dosen.
Diketahui, WR 1 UMK Sulistyowati diduga melakukan intimitasi tehadap Annisya' Qona'ah salah satu wisudawati terbaik di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Bahkan, ironisnya WR 1 diduga menyinggung kedua orang tua Annisya yang sudah meninggal. Dugaan intimidasi ini dilakukan saat gladi bersih bersama wisudawan terbaik lain beberapa waktu lalu.
Baca juga: Wisudawati yang Diduga Diintimidasi WR 1 UMK Kudus Biayai Kuliah Sendiri Hingga Raih Cumlaude
”Seperti itu bukan seorang guru, bukan seorang dosen, itu harus di evaluasi. Sangat sayang sekali dengan adanya hal ini. Di UMK jadi kurang kondusif, banyak permasalahan,” katanya,
Bupati Kudus HM Hartopo pun geram mendengar hal tersebut, dan sikap yang sudah ditunjukkan WR 1 ini, harus jadi evaluasi bagi pihak yayasan ataupun rektorat.
”Ya di pulangkan saja,” ucapnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga sudah mendapatkan surat permintaan audiensi dari para mahasiswa UMK. Dalam audiensi yang rencananya dilakukan Selasa, (6/5/2023) besok ini, Bupati Kudus juga akan mengundang pihak yayasan dan rektotat untuk duduk bersama.
”Nanti kami bicarakan juga dengan yayasan dan rektorat. Itu harus dievaluasi. Semoga UMK bisa menjadi UMK yang dulu lagi,” ungkapnya.
Editor: Dani Agus