Wakil Rektor 1 UMK Buka Suara Soal Dugaan Intimidasi Pada Mahasiswa Terbaik
Yuda Auliya Rahman
Kamis, 8 Juni 2023 10:28:22
Gegara viralnya kasus itu, sejumlah pihak pun menyayangkan kejadian itu. Salah satunya datang dari Bupati Kudus, Hartopo. Tak hanya itu, Yayasan Pembina UMK juga didesak sejumlah pihak untuk memberhentikan Sulistyowati.
Saat dikonfirmasi
Murianews melalui pesan singkat, Sulistyowati meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, bukan asas justifikasi massa.
”Indonesia negara hukum, bukan negara kekuasaan, juga bukan negara milik penguasa. Ada asas praduga tidak bersalah. Bukan asas justifikasi massa yang bisa menimbulkan fallacy logical,” katanya menanggapi desakan pemberhentian dari berbagai pihak, Kamis (8/6/2023) pagi.
Baca: Yayasan Pembina UMK Buka Suara Soal Dugaan Intimidasi yang Menimpa Wisudawan TerbaikSulistyowati menyebut, tidak pernah ada kata-kata intimidasi yang dilayangkannya. Menurutnya, pihaknya hanya melarang untuk melakukan pembacaan puisi di acara wisuda universitas seperti pembacaan puisi saat wisuda fakultas lalu.
”Karena itu akan bikin gaduh dan akan keluar dari acara sakral sebuah wisuda,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyayangkan ada ungkapan yang mengaitkan pembicaraanya yang menyinggung orang tua Annisya'. Ia menegaskan, selama ini tidak pernah mengaitkan hal apapun ke ranah privasi seseorang.
”WR (Wakil Rektor) 1 tidak tipe orang yang berurusan terhadap ranah privat, apalagi terhadap mahasiswa. Dengan kolega saja tidak pernah berbicara ke ranah pribadi,” ucapnya.Diberitakan sebelumnya, WR 1 UMK Sulistyowati diduga melakukan intimitasi terhadap Annisya’ Qona’ah salah satu wisudawati terbaik di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Baca: Audiensi Dugaan Intimidasi Wisudawan yang Dilakukan WR 1 UMK Digelar, Ini HasilnyaBahkan, ironisnya WR 1 diduga menyinggung kedua orang tua Annisya yang sudah meninggal. Dugaan intimidasi ini dilakukan saat gladi bersih bersama wisudawan terbaik lain beberapa waktu lalu.Sejumlah pihak yang mendengar hal tersebut pun menyayangkan peristiwa itu, mulai dari mahasiswa, Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Hukum (FH) UMK, hingga Bupati Kudus HM Hartopo.Audiensi juga sudah dilakukan beberapa pihak tersebut dengan Annisya' Qona'ah dan Yayasan Pembina UMK pada Selasa (6/6/2023). Dalam audiensi tersebut, sejumlah pihak yang hadir meminta pihak Yayasan Pembina UMK untuk mengevaluasi dan memberhentikan WR 1. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Kudus – Wakil Rektor 1 Universitas Muria Kudus (UMK), Dr Sulistyowati akhirnya buka suara terakit dugaan intimidasi yang pada wisudawan terbaik yang viral beberapa waktu lalu.
Gegara viralnya kasus itu, sejumlah pihak pun menyayangkan kejadian itu. Salah satunya datang dari Bupati Kudus, Hartopo. Tak hanya itu, Yayasan Pembina UMK juga didesak sejumlah pihak untuk memberhentikan Sulistyowati.
Saat dikonfirmasi
Murianews melalui pesan singkat, Sulistyowati meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, bukan asas justifikasi massa.
”Indonesia negara hukum, bukan negara kekuasaan, juga bukan negara milik penguasa. Ada asas praduga tidak bersalah. Bukan asas justifikasi massa yang bisa menimbulkan fallacy logical,” katanya menanggapi desakan pemberhentian dari berbagai pihak, Kamis (8/6/2023) pagi.
Baca: Yayasan Pembina UMK Buka Suara Soal Dugaan Intimidasi yang Menimpa Wisudawan Terbaik
Sulistyowati menyebut, tidak pernah ada kata-kata intimidasi yang dilayangkannya. Menurutnya, pihaknya hanya melarang untuk melakukan pembacaan puisi di acara wisuda universitas seperti pembacaan puisi saat wisuda fakultas lalu.
”Karena itu akan bikin gaduh dan akan keluar dari acara sakral sebuah wisuda,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyayangkan ada ungkapan yang mengaitkan pembicaraanya yang menyinggung orang tua Annisya'. Ia menegaskan, selama ini tidak pernah mengaitkan hal apapun ke ranah privasi seseorang.
”WR (Wakil Rektor) 1 tidak tipe orang yang berurusan terhadap ranah privat, apalagi terhadap mahasiswa. Dengan kolega saja tidak pernah berbicara ke ranah pribadi,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, WR 1 UMK Sulistyowati diduga melakukan intimitasi terhadap Annisya’ Qona’ah salah satu wisudawati terbaik di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Baca: Audiensi Dugaan Intimidasi Wisudawan yang Dilakukan WR 1 UMK Digelar, Ini Hasilnya
Bahkan, ironisnya WR 1 diduga menyinggung kedua orang tua Annisya yang sudah meninggal. Dugaan intimidasi ini dilakukan saat gladi bersih bersama wisudawan terbaik lain beberapa waktu lalu.
Sejumlah pihak yang mendengar hal tersebut pun menyayangkan peristiwa itu, mulai dari mahasiswa, Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Hukum (FH) UMK, hingga Bupati Kudus HM Hartopo.
Audiensi juga sudah dilakukan beberapa pihak tersebut dengan Annisya' Qona'ah dan Yayasan Pembina UMK pada Selasa (6/6/2023). Dalam audiensi tersebut, sejumlah pihak yang hadir meminta pihak Yayasan Pembina UMK untuk mengevaluasi dan memberhentikan WR 1.
Editor: Zulkifli Fahmi