Rabu, 19 November 2025


Wakil Rektor III UMK Sugeng Slamet menemui ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa bergerak itu. Saat datang, Sugeng Slamet berdiskusi dan menyampaikan sejumlah argumen kepada para mahasiswa.

Hingga akhirnya kesepakatan terjadi antara perwakilan rektorat dan para mahasiswa ini. Kesepakatan itu berbuntut manis dengan dibukanya segel pintu gedung rektorat.

Sugeng Slamet dihadapan ratusan mahasiswa mengatakan, permasalahan yang ada memang harus diselesaikan. Namun permasalahan yang ada tidak bisa diselesaikan dengan gegabah.

"Paling tidak kedatangan saya bisa jadi tanda kutip jaminan bahwa permasalahan ini harus selesai. Tidak bisa diselesaikan dengan grusa-grusu. Karena ini menyangkut perfomen kampus, dan posisi seseorang," katanya, Jumat (9/6/2023).

Ia menjelaskan, diusia kampus yang sudah 43 tahun tentu tidaklah usia muda. Kampus harus memiliki ruang dan tempat yang nyaman untuk mewujudkan cita-cita mahasiswa.

"Jadi tidak boleh ada hal yang melukai hati kalian. Kalian adalah penerus kami, maka harus mendapatkan hak dan layanan terbaik. Tidak perlu kita mencederai kampus kita dengan berbagai hal yang tidak produktif, masih banyak yang bisa dilakukan untuk memajukan kampus ini," ujarnya.

Pihaknya meminta waktu kepada mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Apapun yang kalian lakukan ini, pihaknya meyakini jika sebagai bentuk kecintaan kepada almamater.BACA JUGA: Mahasiswa UMK Segel Gedung Rektorat"Tapi terkait dengan tuntutan, itu memang kami perlu duduk bersama. Tidak bisa hanya 2 kali 24 jam, kita bukan memindah barang. Mohon kami diberi tenggat waktu, kami juga tidak mau berlarut-larut, akan secepatnya" imbuhnya.Akhirnya terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak. Saat berita ini diturunkan, segel gedung rektorat sudah dibuka, dan mahasiswa sudah membubarkan diri.Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bergerak menyegel Gedung Rektorat UMK, Jumat (9/6/2023). Hal ini dilakukan setelah pihak Yayasan Pembina UMK ataupun rektorat enggan menemui mahasiswa.Aksi yang mereka lakukan ini karena ingin mengawal dan meminta agar Wakil Rektor 1 diberhentikan, bukan dinonaktifkan.Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar