Murianews, Kudus – Dalang-dalang cilik mulai bermunculan di Kabupaten Kudus. Kemunculan mereka dinilai penting guna melestarikan wayang yang merupakan warisan budaya Indonesia.
Hal ini terlihat dari pelaksanaan lomba dalang cilik yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Sabtu (11/11/2023).
Dari perlombaan ini ada delapan dalang cilik dari berbagai desa di Kudus yang sangat lihai memainkan wayang dengan iringan tabuhan gamelan.
Mereka adalah, Fahmi Tsaqif Danawi dari Desa Tanjungrejo, Muhammad Tegar Maulana asal Desa Dawe, Jadug Wisnu Satoto dan Robi Hamdri Wibowoasal Desa Karangbener, Fersanino Adelio Fawwas asal Desa Getaspejaten, Anggito Danirejo dari Desa Jepang, M Fawwazul Wildan dari Desa Tenggeles, serta Ahmad Tino Muzaqi dari Desa Wonosoco.
”Generasi muda dalang cilik di Kudus sangat luar biasa. Dilihat dari dekat minat dan bakat mereka untuk mendalang sangat lihai, dan itu harus terus diasah agar semakin berkembang dan bisa semakin baik kedepannya,” kata Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah.
Menurut Mutrikah, adanya generasi muda yang bersemangat menjadi dalang itu merupakan bentuk cinta terhadap kebudayaan di Indonesia. Apalagi, para dalang cilik ini mau untuk terus mengasah potensi mendalang ditengah perkembangan teknologi gadget saat ini.
”Ini cukup positif, dalang cilik mulai menyalurkan bakatnya menuju kearah positif dan mendukung pelestarian wayang,” lanjut dia.
Keberadaan dalang cilik di Kudus saat ini tak terlepas dari pembinaan di sanggar-sanggar seni yang terus konsisten melatih generasi muda. Pemkab Kudus, menurutnya akan selalu mendukung potensi dalang cilik agar terus bersemangat dalam mengasah bakatnya.
”Sekitar sepuluhan dalang cilik ada di Kudus. Kami juga akan selalu support salah satunya dengan lomba agar generasi muda akan semakin semangat untuk berlatih jadi dalang ini. Kami juga akan bekerjasama dengan berbagai stakeholder pariwisata agar dalang cilik juga bisa eksis menyambut wisatawan yang datang,” ungkapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
