Akademisi UMK Nilai Debat Capres Perdana Masih Normatif
Yuda Auliya Rahman
Rabu, 13 Desember 2023 21:06:00
Murianews, Kudus – Akademisi sekaligus Pakar Hukum Universitas Muria Kudus (UMK) Dr Hidayatullah menilai debat calon presiden (Capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum RI (KPU RI) pada Selasa (12/3/2023) malam masih tergolong normatif.
Paparan yang disampaikan oleh masing-masing calon dari berbagai tema, belum mengarah ke paparan yang jelas dan masih sebatas gagasan awal.
”Masing-masing capres masih belum ada yang memaparkan secara mendalam. Baik dalam konsep hingga strategi untuk mengatasi persoalan yang ada,” katanya, Rabu (13/12/2023).
Ia merincikan, berbagai persoalan dalam agrumen para capres yang masih belum tersaji dengan kompleks. Mulai dari personalan penegakkan hukum, pemberantas korupsi, hingga perlindungan terhadap kelompok marjinal.
Pihaknya berharap, dalam debat capres selanjutnya para calon pemimpin Indonesia ini bisa menawarkan strategi dan program kedepan yang lebih kompleks.
”Penajaman program dan strategi ini yang ditunggu. Tentunya selain capres masyarakat pasti menunggu debat cawapres Gibran dan dua cawapres lain Prof Mahfud Md dan Muhaimin yang dikenal sebagai guru besar dan politisi kawakan,” ungkapnya.
Sementara Rektor UMK Prof Darsono menyebut jika debat capres perdana itu akan menjadi sesuatu yang menarik dan bisa berpengaruh terhadap pilihan masyarakat. Apalagi bagi pemilih pemula yang menggunakan rasionalitas.
”Hasil debat perdana capres akan jadi sesuatu yang menarik bagi pemilih pemula untuk menjadi ukuran mereka dalam menimbang baiknya masa depan,” ucapnya.
Dalam debat perdana yang tersaji, setiap capres memiliki pemahaman atas masalah dasar di negara ini dan disampaikan dalam paparan yang bervariasi. Meski demikian. Pihaknya menyoroti gestur semangat kebersamaan ketiga capres tersebut.
”Dalam sesi pertanyaan dan debat, para capres kadangkala saling legowo dan saling melengkapi jawaban dari pertanyaan yang ada. Saya melihat ini adalah hal yang cukup unik karena kesantunan dan kedewasaan masih muncul dalam perbedaan,” ungkapnya.
Editor: Dani Agus



