AMSI Luncurkan Panduan Pembelajaran Pengelolaan Media Siber
Zulkifli Fahmi
Sabtu, 20 Mei 2023 17:03:49
Peresmian peluncuran itu dilakukan Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim. Agenda itu diikuti anggota AMSI di 27 wilayah Indonesia melalui platform Zoom, Jumat (19/5/2023).
Sebagai informasi, e-Learning yang diproduksi atas dukungan Internews dan USAID Media itu untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal.
Baca: Petakan Indikator Kepercayaan Publik Terhadap Media, AMSI Gelar WorkshopPenanggungjawab program e-learning, Adi Prasetya mengatakan ada delapan topik pembelajaran yang dibahas di dalam pedoman tersebut.
Topik-topik tersebut yakni, lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan, pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merk media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan trafik.
’’Selengkapnya, e-learning bisa disimak dan diunduh di https://elearning.amsi.or.id/,’’ jelas Adi yang juga Direktur Eksekutif AMSI.
Baca: Sebelas Media Dikukuhkan jadi Anggota Baru AMSI JatengDia menjelaskan dalam tiga tahun kerja sama AMSI dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia telah menggelar lebih dari 20 kali pelatihan pengelolaan media.
Tak sekadar itu, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pendampingan, program fellowship, hingga penghargaan pada media-media yang berprestasi.
’’Ide ini bermula untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Supaya bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas di luar penerima beasiswa/fellowship, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,’’ kata Adi Prast saat peluncuran berlangsung.Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, e-learning merupakan satu dari sekian tools program besar AMSI bersama USAID dan Internews. Itu guna menjawab tantangan dan masalah yang saat ini dihadapi perusahaan media.Tools AMSI ini diharapkan dapat menjadi panduan dan pelatihan pengelola media. Tujuannya agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.’’Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di tiktok, berjualan di tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live,’’ katanya dalam keterangan tertulisnya.
Baca: Waspada Penipuan Mengatasnamakan AMSI dengan Modus Menakut-nakutiDengan nada bercanda, Wens, sapaan akrab Wenseslaus Manggut sempat ragu, begitu e-learning diproduksi, jangan-jangan sudah tak relevan karena algoritma platform telah berubah.Wens pun mengingatkan anggota AMSI untuk serajin mungkin mengupdate perkembangan perkembangan perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren brand beriklan.Dengan begitu, media Indonesia tetap adaptif dengan perubahan saat ini. Namun, juga tetap mengutamakan kualitas konten.’’Itu adalah hasil mapping kita mengenai masalah yang sedang kita hadapi,’’ kata Wens.
Murianews, Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meluncurkan
Microsite e-Learning Media For Sustainability atau pembelajaran secara daring pembelajaran dan pengelolaan keberlanjutan media siber.
Peresmian peluncuran itu dilakukan Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim. Agenda itu diikuti anggota AMSI di 27 wilayah Indonesia melalui platform Zoom, Jumat (19/5/2023).
Sebagai informasi, e-Learning yang diproduksi atas dukungan Internews dan USAID Media itu untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal.
Baca: Petakan Indikator Kepercayaan Publik Terhadap Media, AMSI Gelar Workshop
Penanggungjawab program e-learning, Adi Prasetya mengatakan ada delapan topik pembelajaran yang dibahas di dalam pedoman tersebut.
Topik-topik tersebut yakni, lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan, pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merk media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan trafik.
’’Selengkapnya, e-learning bisa disimak dan diunduh di https://elearning.amsi.or.id/,’’ jelas Adi yang juga Direktur Eksekutif AMSI.
Baca: Sebelas Media Dikukuhkan jadi Anggota Baru AMSI Jateng
Dia menjelaskan dalam tiga tahun kerja sama AMSI dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia telah menggelar lebih dari 20 kali pelatihan pengelolaan media.
Tak sekadar itu, kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pendampingan, program fellowship, hingga penghargaan pada media-media yang berprestasi.
’’Ide ini bermula untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Supaya bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas di luar penerima beasiswa/fellowship, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan,’’ kata Adi Prast saat peluncuran berlangsung.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut mengatakan, e-learning merupakan satu dari sekian tools program besar AMSI bersama USAID dan Internews. Itu guna menjawab tantangan dan masalah yang saat ini dihadapi perusahaan media.
Tools AMSI ini diharapkan dapat menjadi panduan dan pelatihan pengelola media. Tujuannya agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.
’’Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di tiktok, berjualan di tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live,’’ katanya dalam keterangan tertulisnya.
Baca: Waspada Penipuan Mengatasnamakan AMSI dengan Modus Menakut-nakuti
Dengan nada bercanda, Wens, sapaan akrab Wenseslaus Manggut sempat ragu, begitu e-learning diproduksi, jangan-jangan sudah tak relevan karena algoritma platform telah berubah.
Wens pun mengingatkan anggota AMSI untuk serajin mungkin mengupdate perkembangan perkembangan perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren brand beriklan.
Dengan begitu, media Indonesia tetap adaptif dengan perubahan saat ini. Namun, juga tetap mengutamakan kualitas konten.
’’Itu adalah hasil mapping kita mengenai masalah yang sedang kita hadapi,’’ kata Wens.