Moeldoko yang jadi sasaran rumor itu pun meminta pihak yang menuding itu belajar dulu.
”Itu yang ngomong suruh sekolah dulu lah, biar pinter dikit gitu,” bantah Moeldoko seperti dilansir
, Senin (26/6/2023).
Moeldoko sendiri memang mengaku kenal dengan Panji Gumilang, pendiri Ponpes Al Zaytun. Namun, kedekatannya itu hanya sebatas komunikasi biasa.
”Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya kepala staf kepresidenan harus pandai berkomunikasi dengan siapapun. Kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya. Jadi jangan terus diartikan macam-macam,” ujar Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, dirinya juga pernah ke Al Zaytun. Momen itu terjadi saat menjadi Pangdam Siliwangi, 2010- 2011 lalu.
Saat Kepala Kantor Staf Kepresidenan juga pernah melakukan kunjungan itu. Kala itu, Moeldoko memberikan ceramah kebangsaan di sana.Seingat, lingkungan Al Zaytun sama seperti pesantren umumnya. Ia pun tidak mencium adanya upaya penyimpangan.
”Ya itu lagi, bahwa kalau persoalan itu kan perlu ada pendalaman. Mesti ditongkrongin di sana, melihat kesehariannya seperti apa. Kalau hanya sekilas kan saya enggak ngerti. Bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu sehingga nanti kesimpulannya tidak salah. Jangan membuat kesimpulan atas isu yang berkembang. Wah repot nanti," kata mantan Panglima TNI itu.Moeldoko menyebut, kewenangan mendalami kasus Ponpes Al Zaytun telah diserahkan pada MUI hingga Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) hingga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia pun mendorong agar ada pemeriksaan terlebih dahulu.”Jadi ini lah biarkan semua badan-badan itu bekerja, yang mendalami semuanya, kalau terjadi sesuatu seperti apa, serahkan nanti apakah itu sifatnya pembinaan, apakah itu sifatnya
. Nah itu pilihannya,” kata Moeldoko.
Murianews, Jakarta – Tudingan Istana membekingi Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat juga dibantah Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Moeldoko yang jadi sasaran rumor itu pun meminta pihak yang menuding itu belajar dulu.
”Itu yang ngomong suruh sekolah dulu lah, biar pinter dikit gitu,” bantah Moeldoko seperti dilansir
Tirto.id, Senin (26/6/2023).
Moeldoko sendiri memang mengaku kenal dengan Panji Gumilang, pendiri Ponpes Al Zaytun. Namun, kedekatannya itu hanya sebatas komunikasi biasa.
Baca: Jokowi Bantah Isu Al Zaytun Dibekingi Istana
”Kan kita itu harus pandai membangun. Apalagi tugasnya kepala staf kepresidenan harus pandai berkomunikasi dengan siapapun. Kan gitu. Konteksnya komunikasi politik, komunikasi publik dan seterusnya. Jadi jangan terus diartikan macam-macam,” ujar Moeldoko.
Moeldoko mengatakan, dirinya juga pernah ke Al Zaytun. Momen itu terjadi saat menjadi Pangdam Siliwangi, 2010- 2011 lalu.
Saat Kepala Kantor Staf Kepresidenan juga pernah melakukan kunjungan itu. Kala itu, Moeldoko memberikan ceramah kebangsaan di sana.
Seingat, lingkungan Al Zaytun sama seperti pesantren umumnya. Ia pun tidak mencium adanya upaya penyimpangan.
Baca: MUI Rekomendasikan Pimpinan Al Zaytun Dipidana, Ini Kata Polri
”Ya itu lagi, bahwa kalau persoalan itu kan perlu ada pendalaman. Mesti ditongkrongin di sana, melihat kesehariannya seperti apa. Kalau hanya sekilas kan saya enggak ngerti. Bagaimana yang sesungguhnya itu apa, perlu adanya badan yang intens melihat itu sehingga nanti kesimpulannya tidak salah. Jangan membuat kesimpulan atas isu yang berkembang. Wah repot nanti," kata mantan Panglima TNI itu.
Moeldoko menyebut, kewenangan mendalami kasus Ponpes Al Zaytun telah diserahkan pada MUI hingga Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) hingga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Ia pun mendorong agar ada pemeriksaan terlebih dahulu.
”Jadi ini lah biarkan semua badan-badan itu bekerja, yang mendalami semuanya, kalau terjadi sesuatu seperti apa, serahkan nanti apakah itu sifatnya pembinaan, apakah itu sifatnya
law enforcement. Nah itu pilihannya,” kata Moeldoko.