Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan aturan soal penerbitan atau publisher right sudah hampir rampung. Ia berharap dalam waktu dekat regulasi itu selesai dalam waktu dekat.

Itu diungkapkan Jokowi saat membuka Kongres ke 25 PWI Bandung secara daring di Istana Negara. Dalam pidato pembukaannya, ia menyebut sudah mulai ada titik temu di antara para pemangku kepentingan.

”Sekarang memang prosesnya hampir selesai, mudah-mudahan tinggal sedikit sehingga tidak tarik menarik lagi. Titik temu antara pemangku kepentingan mulai terlihat, mulai menguat dan Insyaallah ini cepat selesai. Dan saya tahu ini jadi konsen bagi media dan pers,” kata Jokowi.

Di kesempatan itu, Jokowi juga mengungkapkan pentingnya regulasi untuk mengatur transformasi digital. Sebab, kemajuan dunia digital memang menjadi tantangan bagi banyak pihak, tak terkecuali bagi pers.

”Tapi ini tidak hanya kita yang merasakan sendiri, Tapi semua dunia juga merasakan. Karena dunia digital ini tidak bisa kita hentikan, tidak bisa kita suruh stop,” katanya.

Ia pun mencontohkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurut Jokowi, negara-negara besar mengungkapkan ketakutannya pada AI saat G20 di India.

”Urusan AI ini. Enam negara berbicara secara khusus menganai AI ini. Negara-negara besar. Saya menangkap ada ketakutan yang sangat amat besar mengenai AI,” kata Jokowi.

Cepatnya arus perkembangan teknologi itu membuat negara-negara terlambat membuat regulasinya. Satu belum selesai dipelajari, sudah muncul lagi teknologi yang baru.

”Dan regulasinya selalu terlambat, peraturannya selalu terlambat sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar satu belum selesai, sudah muncul yang baru. AI sekarang ini, bapak ibu sudah tahu (membuat) naskah, skrip, narasi (bisa) pakai AI. Bahkan membawakan berita bisa pakai AI,” katanya.

Jokowi pun memahami perlunya regulasi tentang transformasi digital. Regulasi itu pun harus dibuat lebih holistik atau menyeluruh. Tak hanya pada produk jurnalistik, namun juga hal lain, seperti UMKM dan industri kreatif.

”Panyung besar regulasi transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistik. Ini yang sedang dikerjakan pemerintah sehingga perkembangan teknologi bisa seperti yang kita harapkan dan diharapkan masyarakat. Mestinya perkembangan teknologi ini bisa menciptakan potensi ekonomi baru bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada,” terang Jokowi.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler