Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti penunjukan Jenderal TNI Agus Subianto sebagai calon Panglima TNI.

KontraS menilai penunjukan Agus Subianto sarat dengan konflik kepentingan. Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya mengatakan penunjukan itu tak lepas dari fenomena All Jokowi’s Men.

”Saya mau mencermati fenomena All Jokowi's Men, orang yang kemudian hari ini duduk di aparat keamanan dan pertahanan itu semuanya punya korelasi yang sangat erat,” ujar Dimas dikutip dalam kanal YouTube KontraS, Senin (6/11/2023).

Dimas menyebut, Agus Subianto juga merupakan salah satu jendral atau prajurit TNI yang cukup akseleratif lompatan karirnya. Dugaan itu karena Agus Subianto punya kedekatan dengan Jokowi saat menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0735/Kota Surakarta.

Sebagaimana diketahui, Agus Subianto penah menjabat Komandan Kodim Kota Surakarta periode 2009-2011 lalu. Di mana, saat itu Jokowi masih menjabat Wali Kota Surakarta.

Ia kemudian bertugas sebagai Waaops Kasdivif 2/Kostrad pada 2011–2014, Asops Kasdam I/Bukit Barisan (2014–2015), Dosen Madya Seskoad (2015), dan Pamen Denma Mabesad (2015–2016).

Selanjutnya, pada 2016 ia menjadi Danrindam II/Sriwijaya sampai 2017, Danrem 132/Tadulako (2017–2018), Pamen Denma Mabesad (2018–2019), Wadanpussenif Kodiklatad[10] (2019–2020).

Pada 2020, ia kemudian menjadi Danrem 061/Surya Kencana (2020). Di tahun yang sama ia ditunjuk menjadi Danpaspampres dan menjabat hingga 2021.

Pada 2021, ia menjadi Pangdam III/Siliwangi (2021–2022), Wakil KSAD (2022–2023), dan ditujuk menjadi KSAD menggantikan jendral Dudung Abdurrachman karena pensiun.

Sepekan kemudian, Jokowi mengirim surat Presiden ke DPR RI terkait pergantian Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Dalam suratnya, Jokowi hanya mengusulkan Agus Subiyanto.

”Dari latar bekalang itu ada satu lompatan yang cukup akseleratif dalam karir Agus Subianto. Kontras melihat ini sebagai salah satu dinaminaka melihat tren atau dugaan-dugaan lainnya dalam penunjukan Agus Subianto sebagai calon tunggal panglima TNI,” kata Dimas.

Ia menyebut dalam penunjukan Agus Subianto juga ada hubungan yang bisa ditarik menjadi suatu kesimpulan. Ia juga menduga ada korelasi-korelasi yang cukup intim.

KontraS kemudian menyoroti rentetan konflik kepentingan antara presiden dan TNI. Dalam hal ini, Jokowi dan Agus.

”Ini bisa dibaca salah satu indikasi konflik kepentingan untuk kemudian memuluskan skenario tertentu dalam Pemilu 2024,” terang dia.

Selain itu, KontaS juga menyoroti kedekatan Jokowi dan Agus berkaitan dengan netralitas TNI pada Pemilu 2024.

Untuk diketahui, 26 November 2023 Laksamana Yudo Margono memasuki masa pensiun, Jokowi harus segera menunjuk panglima TNI yang baru untuk selanjutnya disetujui DPR RI.

Jokowi telah mengirimkan surat terkait calon Panglima TNI pada DPR RI dan telah diterima. Pelakanaan  fit and proper test calon Panglima TNI rencananya digelar 14 November 2023 mendatang.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler