Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Jusuf Kalla (JK) resmi menyatakan dukungannya pada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Itu disampaikannya saat menghadiri silaturahmi Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Center IMM, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12/2023).

Melalui juru bicaranya, Husain Abdullah, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 itu menyebut merasa punya tanggung jawab moral agar masyarakat tak salah memilih pemimpin.

”Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12/2023) di Makassar, M Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar,” kata Husain dikutip dari Detik.com, Rabu (20/12/2023).

Husain mengatakan, selama ini JK selalu menyatakan netral. Namun, sebagai warga negara JK tentunya memiliki pilihan politik.

Pilihan politik itu, Husain melanjutkan, akhirnya diberikan pada Anies Baswedan. Ia menyebut, pemilihan JK  berdasarkan rekam jejak yang dimiliki Anies Baswedan. Selain itu, JK menilai Anies memilih sejumlah keunggulan dibanding Capres lainnya.

”Berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan. Bagi JK, yang dua priode menjabat sebagai Wapres RI untuk dua Presiden berbeda, Anies adalah murid politiknya. Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut,” sambungnya.

Menurut Husain, JK enggan mengomentari Capres lain. Meski demikian, JK disebutkan memiliki pandangan bahwa seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.

”M Jusuf Kalla tidak ingin mengomentari calon lainnya tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih Presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik, tidak pemarah, jika dikritik dia terbuka bisa menerima dan tenang. Karena di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin tidak boleh pemarah karena yang pemarah dapat membahayakan bangsa ini yang secara historis pernah diwarnai konflik dalam negeri, seperti di Papua, Aceh, Poso, Ambon dan di Kalimantan,” kata Husain.

Selain itu, JK juga menilai pemimpin harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Kemudian, pemimpin juga harus paham soal ekonomi dasar.

”Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut. Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat,” tuturnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler