Rabu, 19 November 2025

Murianews, Papua – Keluarga Lukas Enembe buka suara terkait adanya huru-hara dan kericuhan saat iring-iringan jenazah mantan Gubernur Papua tersebut. Perwakilan keluarga pun menyampaikan permohonan maaf.

Diketahui, iring-iringan jenazah Lukas Enembe diwarnai aksi pembakaran dan perusakan. Bahkan, Pj Gubernur Papua harus dievakuasi ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan karena terluka akibat kericuhan tersebut.

”Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi,” kata Yunus Wonda, mewakili Keluarga Lukas Enembe seperti dikutip Antaranews.com, Jumat (29/12/2023).

Ia pun mengapresiasi seluruh warga Papua yang telah menerima jenazah Lukas Enembe dengan baik. Namun, ia menyayangkan adanya peristiwa ricuh yang merugikan banyak pihak.

”Kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena, dan Abepura yang mengakibatkan terjadinya pemukulan dan perusakan ruko serta restoran dan kantor maupun beberapa kendaraan,” ujarnya.

Ia menyebut, peristiwa pada Kamis (18/12/2023) itu di luar rencana keluarga yang ingin prosesi pemakaman berjalan sebagaimana mestinya.

Sejatinya, pihak keluarga ingin semua proses pemakaman Lukas Enembe berjalan dengan baik dan penuh tanggung jawab dengan penuh kedamaian, sesuai pesan mendiang saat menjabat Gubernur Papua yakni, 'Kasih menembus perbedaan.'

”Jadi sekali lagi atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf. Sebab, kami ingin kedamaian dan kehangatan dari seluruh masyarakat Papua dalam mengantarkan jenazah almarhum bapak Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya,” katanya.

Dalam proses pemakaman Lukas Enembe, pihak keluarga berkoordinasi dengan pemuka agama. Itu sudah sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Papua.

Namun memang kemudian apa yang terjadi di luar perencanaan. Ia pun berharap semua masyarakat tak terpengaruh dengan isu-isu yang menimbulkan kekacauan.

”Ini memang di luar dan harapan keluarga kami. Kami berharap semua masyarakat tidak terpengaruh isu yang dapat menimbulkan kekacauan,” ujarnya.

Komentar

Terpopuler