Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Sepekan Jelang Pemilu 2024, elektabilitas pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka atau Prabowo-Gibran mencapai 53,5 persen.

Di posisi kedua ditempati pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN dengan elektabilitas mencapai 21,7 persen.

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) berada di posisi buncit dengan raihan elektabilitas 19,2 persen.

Hasil survei ini diungkapkan Lembagai Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam hasil surveinya, disebutkan, akan ada suara tidak sah sebesar 0,1 persen, dan 5,5 persen belum memilih, rahasia, tidak tahu, dan tidak menjawab.

Survei ini menggunakan metode multi-stage random sampling dengan melakukan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 1200 responden.

Survei ini dilakukan dalam kurun waktu 26 Januari 2024 sampai 6 Februari 2024. Dalam sampling ini terdapat margin of error kurang lebih 2,9 persen.

”Semakin terbuka Pemilu Presiden 2024 berakhir satu putaran saja untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, karena sudah menembus dukungan 53 persen,” demikian keterangan resmi dari LSI Denny JA, Jumat (9/2/2024).

Peluang itu makin terbuka bila dilihat dalam statistik hasil suvei yang dilakukan. Di mana, pasangan Prabowo-Gibran selalu konsisten menempati peringkat pertama dalam tujuh survei terakhir.

”Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul hampir di semua segmen masyarakat, kecuali di etnis Minang dan Betawi,” tulis LSI Denny JA.

Meski begitu, masih ada 5,6 persen pemilih Prabowo-Gibran yang kemungkinan berubah haluan. Menurut Prediksi LSI Denny JA, peluang Prabowo-Gibran menang satu putaran sebesar 70 persen. Sedangkan 30 persen, Prabowo-Gibran tetap menang tapi masuk putaran kedua.

LSI Denny JA juga menyebut ada tiga hal yang membatalkan satu putaran untuk Prabowo-Gibran. Pertama, golput tidak proporsional di pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

”Kemudian, beralihnya pemilih soft supporters, dan blunder yang fatal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di sisa waktu,” tulis Denny JA.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler