Murianews, Kudus – Berita meninggalnya KH Em Nadjib Hassan, Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus menjadi salah satu berita pilihan pembaca Murianews.com.
KH EM Nadjib Hassan meninggal Jumat (9/2/2024) pukul 12.00 WIB. Jenazahnya dimakamkan pukul 20.00 WIB di Pemakaman Umum Krapyak Kudus.
Berikut lima berita populer di Murianews.com, Sabtu (10/2/2024):
1. Gus Mus dan Gus Baha Antar Jenzasah KH Em Nadjib Hassan ke Pemakaman
Gus Mus dan Gus Baha hadir di rumah duka almarhum KH Em Nadjib Hassan, Jumat, (9/2/2024) malam. Gus Mus bahkan menjadi perwakilan keluarga memberikan sambutan sebelum jenazah diberangkatkan ke masjid untuk di salatkan.
”Jika ada urusan apapun yang belum terselesaikan dengan beliau, bilanglah kepada saya,” kata Gus Mus menggunakan Bahasa Jawa di rumah duka.
Sementara Gus Baha, ikut memandu doa bersama setelah Gus Mus menyelesaikan sambutan keluarganya.
Setelah itu, keduanya ikut memanggul keranda jenazah KH Em Nadjib Hassan hingga ke Masjid Menara Kudus untuk kemudian disalatkan.
2. Jenazah KH Em Nadjib Hassan Diantar Ribuan Pelayat
Ribuan pelayat terdiri keluarga, kolega hingga para santri mengantarkan jenazah KH Em Nadjib Hassan ke persemayaman terakhirnya, di Pemakaman Sedio Luhur Krapyak, di Desa Bakalankrapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024) malam.
Almarhum, diantar dari kediaman rumahnya di Jalan Menara Nomor 1, Desa Kauman, Kecamatan Kota dengan cara dipanggul. Gus Mus dan Gus Baha juga sempat memanggul jenazah saat menuju Masjid Menara Kudus untuk disalatkan.
Saat prosesi salat jenazah pun para pelayat berdesakan untuk ikut menyolatkan jenazah almarhum. Hingga akhirnya, jenazah diantar ribuan pelayat ke persemayaman terakhirnya.
3. KH Em Nadjib Hassan Dikenal Tegas Menjaga Peninggalan Sunan Kudus
KH Em Nadjib Hassan telah berpulang, Jumat (9/2/2024). Semasa hidupnya, KH Em Nadjib Hassan dikenal sebagai sosok yang tegas menjunjung dan melestarikan peninggalan Sunan Kudus atau Syekh Ja'far Ash-Shadiq. Baik peninggalan benda maupun tradisinya.
Dilansir Murianews.com dari wawancaranya dengan NU Online di Youtube, Jumat (9/2/2024), KH Em Nadjib Hassan sudah menjadi pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus atau YM3SK sejak tahun 1986.
Namun, KH Em Nadjib Hassan baru aktif menjadi ketua Yayasan setelah kembali dari Yogyakarta pada 1996 usai menyelesaikan perkuliahannya di IAIN Sunan Kalijaga Jogja.
Saat itu juga, KH Em Nadjib Hassan selalu aktif di organisasi Nahdlatul Ulama. KH Em Nadjib Hassan pun akhirnya mulai fokus membangun yayasan dan melestarikan segala tradisi dan uri-uri budaya Kanjeng Sunan Kudus sampai sekarang.
Meski lahir di area Menara Kudus, namun KH Em Nadjib Hassan tidak mengenyam pendidikan pesantren secara langsung. Almarhum mendalami ilmu keislamannya dari tokoh-tokoh idolanya. Yakni KH HM Sya'roni Ahmadi, KH Turaichan Adjhuri dan juga Gus Mus alias K.H. Ahmad Mustofa Bisri.
4. Pantura Lumpuh, Pertamina Pasok BBM ke Kudus Via Mijen-Jepara
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (RJBT) melakukan pengoptimalan pemasokan bahan bakar minyak (BBM) ke Kudus dan sekitarnya via Jalur Mijen-Jepara usai Jalur Pantura Kudus-Demak saat ini lumpuh karena banjir.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengungkapkan, akses jalan pantura Demak-Kudus yang terendam banjir membuat kendaraan tidak bisa melintas.
Karena hal tersebut, Pertamina Patra Niaga JBT mengoptimalkan penyaluran melalui jalan Mijen-Jepara.
”Sebagian mobil tangki BBM kami juga ada yang terjebak banjir di jalur Demak-Kudus. Kami mengoptimalkan penyaluran BBM ke Kudus dan sekitarnya melalui jalur Mijen-Jepara, termasuk pengoptimalan shift malam yang relatif tidak macet,” katanya Jumat (9/2/2024).
5. Tanggul Jebol Penyebab Banjir Demak Mulai Ditutup
Tanggul jebol penyebab banjir Demak mulai ditutup menggunakan karung berisi pasir atau sandbag. Upaya itu dilakukan agar banjir segera teratasi.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, saat ini banyak warga di wilayah tersebut yang masih terjebak banjir.
Pihaknya bersama BPBD kabupaten/kota sekitar, Basarnas, serta sejumlah relawan dari instansi terkait melakukan penyelamatan.
”Kami dari BPBD Jateng fokus evakuasi karena banyak yang terjebak di rumah. Oleh sebab itu kami berupaya memenuhi kebutuhan makanan darurat dan penyelamatan warga, karena kondisi air masih cukup tinggi,” ujarnya, Jumat (9/2/2024).



