Jas Merah Kudus: Republik Lucu Ingatkan Caleg Tak Lupa Janjinya
Zulkifli Fahmi
Kamis, 7 Maret 2024 23:48:00
Murianews, Kudus – Teater Jas Merah IMM Kudus membawakan Republik Lucu karya Noor Rohmat Sabarudin di pementasan keenamnya, Kamis (7/3/2024) di Aula Muhammadiyah Kudus.
Naskah itu menceritakan potret rakyat pinggiran yang sudah tak lagi percaya dengan proses demokrasi karena telah melahirkan caleg-caleg pengkhianat rakyat.
Cerita bermula dari sosok Darto dan Warto yang menjanjikan sebuah pekerjaan freelance pada para generasi Z. Pekerjaan itu disebutnya sangat menjanjikan.
Tawaran itu diberikan Darto karena ingin mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Namun, pekerjaan yang ditawarkan itu ternyata menjadi seorang pengemis.
”Pekerjaan mengemis kok mbok tawarno karo wong-wong sing sekolahe duwure neni (kok kamu tawarkan pada orang-orang yang sekolahnya tinggi,” kata Warto yang diperankan Altof menimpali perkataan Darto.
Di tengah-tengah pembincangan Darto dan Warto itu, muncul Juwarto, seorang mantan caleg yang menjadi gila gegara gagal dalam pemilihan legislatif. Juwarto datang untuk mengganggu obrolan kedua.
Pada linimasa selanjutnya, muncul para pengemis yang berkumpul usai melaksanakan tugasnya di beberapa tempat. Mereka kemudian didatangi Tarjo, mantan pengemis yang jadi tim sukses Caleg.
Kedatangan Tarjo ini untuk menawarkan pekerjaan pada para pengemis itu dengan imbalan uang. Tarjo mencoba merekrut para pengemis itu untuk ikut menjadi tim sukses seperti dirinya. Namun, lagi-lagi Juwarto muncul mengganggu proses negosiasi itu.
”Janjane sing edan ku sopo? Aku tah wong-wong kui?” kata Juwarto yang dperankan Huda.
Karena terusik dengan kehadirannya, Juwarto pun dipukuli para pengemis itu karena mengingatkan bahwa mereka itu telah ditipu.
Sutradara pementasan Republik Lucu, Noor Rohmat Sabarudin mengatakan naskah itu sengaja dibuatnya untuk mengkritik masyarakat agar memilih calon wakilnya di parlemen berdasarkan visi-misi dan rekam jejaknya, bukan karena uang yang diberikan.
”Kalau sudah terlanjur memilih, tidak usah disesali. Tugas kita ya mengingatkan visi misinya saja agar dilaksanakan,” kata pria yang akrab disapa Udin Menil itu.
Ia juga mengkritik para wakil rakyat untuk benar-benar menjalankan visi-misi dan janji-janji manisnya pada rakyat. Udin berharap, para caleg yang terpilih menjadi wakil rakyat tak melupakan janji-janjinya dulu.
”Jangan setelah jadi wakil rakyat, cuma duduk manis di kursi parlemen tapi lupa dengan janjinya saat kampanye dulu,” ujar Udin.



