Rabu, 19 November 2025

Murianews, Manado – Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengerahkan satu unit helikopter khusus untuk mengevakuasi korban erupsi Gunung Ruang Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Lantaran terbatasnya daya angkut helikopter, BNPB hanya mampu mengevakuasi korban erupsi yang sakit untuk segera dilarikan ke rumah sakit.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, proses evakuasi secara keseluruhan masih mengandalkan armada kapal laut.

Dalam proses ini, pihaknya bekerja sama dengan TNI AL, Basarnas, Kodam XIII/Merdeka, Polda Sulawesi Utara, dan pihak lainnya.

Berdasarkan data terakhir BNPB, dari 12 ribu korban erupsi Gunung Ruang, masih ada 5.719 orang di Pulau Tagulandang pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Ruang. Mereka harus dievakuasi ke luar pulau itu.

”Jadi helikopter diterbangkan untuk keperluan darurat yang butuh penanganan segera misalnya evakuasi korban sakit,” kata dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (4/5/2024).

Selain untuk mengangkut korban erupsi Gunung Ruang yang sakit, helikopter tersebut juga difungsikan untuk memantau aktivitas Gunung Ruang dari udara secara langsung.

Abdul Muhari mengatakan, satu unit helikopter itu sebetulnya telah disiagakan sejak 20 April 2024 di Lapangan Bola Stadion Klabat, Manado untuk membantu percepatan upaya penanganan darurat dampak erupsi Gunung Ruang.

Namun karena kondisi sekitar Gunung Ruang dalam jarak tertentu yang belum memungkinkan untuk dilakukan penerbangan, maka helikopter BNPB baru bisa diterbangkan hari ini, (4/5/2023) dengan rute Manado ke Pulau Tagulandang.

Di kesempatan itu, Abdul berharap aktivitas Gunung Ruang terus menurun dan segera kembali normal. Dengan begitu, semua aktivitas sosial masyarakat bisa normal dan perekonomian daerah bertumbuh lagi.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih berlangsung sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5/2024) malam.

Dalam pengamatan tersebut tim Badan Geologi masih merekam gempa letusan, gempa vulkanik dangkal, dalam dan gempa tektonik jauh, serta tremor menerus dengan energi yang relatif kecil.

Kemudian, pengamatan secara visual juga masih didapati asap kawah berwarna putih-kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi pada kisaran 100-300 meter dari puncak kawah. Namun kondisi aktivitas Gunung Ruang itu relatif menurun jika dibandingkan pada saat erupsi 17 April dan 30 April 2024.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler