Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Guswanto menjelaskan, meski sebagian besar wilayah di Indonesia memasuki musim kemarau dengan suhu panas, beberapa lainnya masih di guyur hujan.

Persentase wilayah Indonesia yang telah memasuki musim kemarau pada Mei hingga Agustus 2024 sendiri yakni sebesar 63,66 persen.

”Memasuki periode Mei, sebagian wilayah Indonesia mulai mengalami awal kemarau dan sebagian wilayah lainnya masih mengalami periode peralihan musim atau pancaroba, sehingga potensi fenomena suhu panas dan kondisi cerah di siang hari masih mendominasi cuaca secara umum di awal Mei 2024,” katanya seperti dikutip dalam siaran tertulisnya, Sabtu (4/5/2024).

Di kesempatan itu, ia menjelaskan masih ada wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat. Dalam sepekan terakhir April 2024 lalu, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat masih terjadi di beberapa wilayah.

Wilayah itu, yakni di Kerinci (Jambi) dengan tingkat hujan 83,8 mm/hari, Manado (Sulawesi Utara) 80mm/hari, Aceh Besar (Aceh) 130mm/hari, Sorong (Papua Barat) 91.0 mm/hari, Minangkabau (Sumatera Barat) 84 mm/hari, Kufar (Maluku) 83 mm/hari, dan Indragiri (Riau) sebesar 92 mm/hari.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menyampaikan potensi hujan lebih masih dapat terjadi hingga sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.

Wilayah itu yakni, di sebagian Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat.

Kemudian, di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Menurutnya, kondisi itu dipicu aktivitas gelombang atmosfer, yaitu gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan dan pertemuan angin, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

”Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih dapat terjadi di Indonesia, sedangkan sebagian wilayah lain masih berpotensi mengalami fenomena suhu panas, maka masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap potensi bencana, serta terus memantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi infoBMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail,” jelasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler