Sebut Partai Tersandera Kekuasaan, Anies Ungkap Hal Mengejutkan
Zulkifli Fahmi
Minggu, 1 September 2024 17:11:00
Murianews, Jakarta – Nama Anies Baswedan ramai diperbincangkan usai menyebut partai politik di Indonesia telah tersandera kekuasaan. Ungkapan itu sebagai respon usai melihat kondisi Pilkada 2024 saat ini.
Namun, dibalik itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu ternyata pernah menawarkan diri untuk bergabung pada salah satu partai yang mengusungnya di Pilpres 2024 lalu. Pernyataan ini diungkapkan dalam acara Mata Najwa yang disiarkan di kanal YouTube Najwa Shihab, Minggu (1/9/2024).
’’Pernah saya tawarkan,’’ kata Anies ketika ditanya Najwa Shihab opsi bergabung ke partai politik seperti dikutip Murianews, Minggu (1/9/2024).
Anies pun mempertegas pernyataan itu dengan menyebut menawarkan diri bergabung di salah satu dari tiga partai pengusungnya saat Pilpres 2024 lalu. Di mana saat itu, Anies Baswedan diusung Partai Nasdem, PKS, dan PKB.
’’Saya sampaikan, bahwa karena saya sudah diusung maka saya siap untuk menjadi kader,’’ kata Anies Baswedan.
Namun, Anies melanjutkan, ketika itu para pimpinan partai justru mengatakan Anies tak perlu menjadi kader karena akan tetap diusung. Ia menyebut, para petinggi partai itu mengatakan kalau tidak menjadi kader maka ketiga partai pengusungnya bisa mengusung dengan leluasa.
’’Tapi opsi itu saya tawarkan,’’ tegasnya.
Anies mengungkapkan, tawarannya itu sebagai usaha untuk bisa memberikan dukungan pada partai yang mengusungnya. Namun ternyata, tawaran itu justru tidak diterima.
’’Saya melakukan ini sebagai usaha saya untuk bisa memberikan dukungan kepada partai yang mengusung. Karena mengusung, maka saya akan dukung dengan cara saya menjadi anggota, tapi ternyata malah justru, sudahlah anda jadi milik semua saja, milik tiga-tiganya jangan milik salah satu, milik tiga-tiganya,’’ ungkapnya.
Najwa pun kemudian, menyinggung warna pakaian yang digunakan Anies saat menghadiri acara itu, yakni warna biru yang identik dengan Partai NasDem.
’’Yang warnaya yang anda pakai sekarang bajunya,’’ kata Najwa menyentil.
Namun, Anies buru-buru mengklarifikasinya.
’’Ini kan selalu dipakai bajunya,’’ timpal Anies sambil tertawa.
Najwa kemudian menyinggung ketika ingin mendapatkan posisi dan berkuasa, serta membuat perbahan harus melalui partai politik.
’’Jadi anda memang berkeinginan, anda memang merasa kalau mau dapat posisi, kalau mau berkuasa, kalau mau membuat perubahan di negeri ini, ya harus lewat partai politik ya, harus jadi kader partai politik kalau tidak ya akan susah untuk dapat dicalonkan, begini gitu kan mas memang kuncinya,’’ kata Najwa.
Anies pun menjawab pertanyaan Najwa itu dengan menyebut jadi kader atau tidak bukan hal yang harus dijauhi. Sebab pada kenyataannya, partai politik menjadi salah satu kendaraannya untuk mengikuti kontestasi politik.
’’Jadi kader atau tidak, Itu bukan sesuatu yang dijauhi sama sekali tidak. Bahkan pada saya ceritakan dalam pilpres itu, saya menawarkan untuk menjadi kader dan institusi partai politik ya memang institusi yang ada untuk mengikuti kontestasi. Itu kenyataannya,’’ ujarnya.



