General Manajer Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, pendaratan ketujuh pesawat itu kemudian dialihkan ke Surabaya dan Lombok.
’’Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,’’ kata dia.
Ia menguraikan, ada tiga penerbangan yang dialihkan ke Surabaya, yakni pesawat Lion Air rute Semarang-Bali dan Yogyakarta-Bali, serta satu penerbangan internasional Malindo Air rute Melbourne-Bali.
Sementara, empat penerbangan yang dialihkan ke Lombok yakni, Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali, serta Air Asia rute Perth-Bali.
Pihaknya menjelaskan, prosedur divert atau pengalihan pendaratan merupakan bagian dari keselamatan dalam penerbangan. Itu dilakukan, salah satunya bila terjadi cuaca buruk.
Murianews, Denpasar – Sebanyak tujuh pesawat gagal mendarat di Bandara I Gusti Ngruah Rai, Denpasar, Bali akibat cuaca buruk, Sabtu (28/12/2024).
General Manajer Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, pendaratan ketujuh pesawat itu kemudian dialihkan ke Surabaya dan Lombok.
Dalam keterangan resminya, ia mengatakan upaya itu dilakukan akibat dampak cuaca buruk hujan lebat sejak pagi.
’’Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,’’ kata dia.
Ia menguraikan, ada tiga penerbangan yang dialihkan ke Surabaya, yakni pesawat Lion Air rute Semarang-Bali dan Yogyakarta-Bali, serta satu penerbangan internasional Malindo Air rute Melbourne-Bali.
Sementara, empat penerbangan yang dialihkan ke Lombok yakni, Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali, serta Air Asia rute Perth-Bali.
Pihaknya menjelaskan, prosedur divert atau pengalihan pendaratan merupakan bagian dari keselamatan dalam penerbangan. Itu dilakukan, salah satunya bila terjadi cuaca buruk.
Ada 14 Penerbangan Tertunda...
Terhitung hingga siang tadi, prosedur mendarat di bandara lain ini dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility atau minimal jarak pandang terjadi.
Syaugi menyampaikan hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Dalam datanya, ada sepuluh penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan.
’’Rata-rata (terlambat) 60-120 menit dari jadwal,’’ ujarnya.
Kendati demikian, hingga sore tadi, seluruh penerbangan yang mengalami keterlambatan telah terbang dengan aman. Begitu juga penumpang yang gagal mendarat di Bali akhirnya telah tiba.
Bandara di Bali Selatan ini sendiri selama Nataru memberi perhatian lebih dengan membentuk posko angkutan guna mengakomodir seluruh kebutuhan penumpang.
Meski diwarnai cuaca buruk, posko tetap mencatat pergerakan penumpang yang signifikan, dimana sejak Rabu (18/12/2024) lalu sebanyak 707.721 penumpang tercatat menggunakan angkutan udara, ini naik 7 persen dari periode yang sama 2023.
’’Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi,’’ kata Ahmad Syaugi.