Tercatat, jumlah pengunjung Gua Terawang Ecopark Blora mencapai 600 orang. Mereka datang dari Blora maupun daerah lain.
Gua Terawang sendiri berlokasi sekitar 32 km ke arah barat dari pusat kota, Kabupaten Blora. Tempatnya di tengah hutan jati, turut Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Destinasi wisata ini memiliki pemandangan yang begitu memesona. Terlebih saat berkunjung di siang hari dengan cuaca cerah.
Sebab, saat itu, sinar matahari akan masuk ke gua lewat lubang-lubang di langit-langitnya. Cahaya matahari yang masuk dari lubang-lubang bebatuan gua terawang membuat bayangan siluet nan indah.
’’Selain keindahan gua, di sini juga ada satwa liar yang memang kami biarkan untuk menjadi salah satu daya tarik dan mereka juga berkembang biak dengan baik,’’ jelas Administratur Perum Perhutani KPH Blora Yeni Ernaningsih, Minggu (29/12/2024) sore.
Selain menawarkan keindahan alamnya, Gua Terawang yang merupakan milik Perum Perhutani KPH Blora ini juga mengalami pembenahan.
Salah satunya adanya tempat bersantai. Beberapa meja dan kursi disediakan pengunjung untuk sejenak sembari menikmati keindahan alam di sana.
Murianews, Blora – Objek wisata Gua Terawang Ecopark menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi di Kabupaten Blora, saat musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Tercatat, jumlah pengunjung Gua Terawang Ecopark Blora mencapai 600 orang. Mereka datang dari Blora maupun daerah lain.
Gua Terawang sendiri berlokasi sekitar 32 km ke arah barat dari pusat kota, Kabupaten Blora. Tempatnya di tengah hutan jati, turut Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Destinasi wisata ini memiliki pemandangan yang begitu memesona. Terlebih saat berkunjung di siang hari dengan cuaca cerah.
Sebab, saat itu, sinar matahari akan masuk ke gua lewat lubang-lubang di langit-langitnya. Cahaya matahari yang masuk dari lubang-lubang bebatuan gua terawang membuat bayangan siluet nan indah.
’’Selain keindahan gua, di sini juga ada satwa liar yang memang kami biarkan untuk menjadi salah satu daya tarik dan mereka juga berkembang biak dengan baik,’’ jelas Administratur Perum Perhutani KPH Blora Yeni Ernaningsih, Minggu (29/12/2024) sore.
Selain menawarkan keindahan alamnya, Gua Terawang yang merupakan milik Perum Perhutani KPH Blora ini juga mengalami pembenahan.
Salah satunya adanya tempat bersantai. Beberapa meja dan kursi disediakan pengunjung untuk sejenak sembari menikmati keindahan alam di sana.
Pembenahan...
Tak hanya itu, jalan di dalam gua juga dibenahi agar tak licin. Pembenahan itu guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
’’Rencananya ke depan kami akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Blora, untuk mengembangkan wisata Gua Terawang Ecopark ini,’’ pungkasnya.
Ia memastikan, pembenahan tak akan mengubah keaslian dan eksotisme Gua Terawang yang menjadi spot favorit para fotografer.
Meski banyak pengembangan, harga tiket masuk dan tarif parkir di objek wisata ini tak ada perubahan. yakni masih di harga Rp 10.000 untuk tiket masuk dan parkir motor 2.000, sedangkan parkir mobil Rp 5.000.
Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi langkah Perhutani dalam mengembangkan wisata Gua Terawang ini dan yang sekarang diberi nama Gua Terawang Ecopark.
Ia mengatakan, pembenahan itu merespons banyaknya laporan dari masyarakat Blora maupun sekitarnya yang diterimanya.
’’Masyarakat banyak yang mengapresiasi langkah perhutani ini ya, yang semula tidak terurus, dulunya masuk sini licin sekarang sudah bagus, jalannya cukup baik,’’ ujarnya.
Menambah Suasana Makin Hidup...
Sementara itu, salah satu pengunjung dari Wirosari, Erika mengaku senang dengan adanya pembangunan yang di gua terawang ini.
’’Ya perkembangannya bagus, luar biasa dari segi penataan tidak merubah keasliannya, jadi tetap bisa berfoto di dalam gua ini,’’ terangnya.
Menurutnya adanya inovasi-inovasi yang dibuat seperti kafe di dalam dan penataan lighting menjadikan suasana di dalam gua semakin hidup.
’’tentunya anak anak maupun pengunjung lainnya tidak bosan jika di dalam gua, dan pastinya semakin betah. Sebab sebelumnya kalau ke sini masuk ya udah hanya lihat stalaktit saja dan itu pun gelap dan sekarang sudah bagus dan lebih hidup,’’ pungkasnya.