Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian mengatakan, gunung di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu meletus pada pukul 10.37 WIB.
Tinggi kolom letusannya teramati mencapai 1000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal.
Abu teramati mengarah ke utara dan timur laut. Adapun erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 234 detik.
Kemudian, pada pukul 07.00 WIB dan pukul 07.55 WIB, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak. Terakhis pukul 10.37 WIB terjadi erupsi ketujuh dengan letusan 1 km di atas puncak.
Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun memberikan sejumlah rekomendasi.
Rekomendasi itu yakni, masyarakat dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak atau pusat erupsi.
Murianews, Lumajang – Gunung Semeru kembali meletus, Rabu (2/7/2025). Warga sekitar diimbau untuk mewaspadai terjadinya guguran awan panas.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian mengatakan, gunung di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu meletus pada pukul 10.37 WIB.
Tinggi kolom letusannya teramati mencapai 1000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal.
Abu teramati mengarah ke utara dan timur laut. Adapun erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 234 detik.
Melansir dari Antara, pada hari ini, Gunung Semeru tercatat meletus hingga tujuh kali. Pertama, terjadi pada pukul 00.21 WIB, kemudian disusul pada pukul 00.32 WIB, 00.54 WIB, dan 01.08 WIB. Visual letusan keempat erupsi itu tidak teramati.
Kemudian, pada pukul 07.00 WIB dan pukul 07.55 WIB, erupsi Gunung Semeru kembali terjadi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak. Terakhis pukul 10.37 WIB terjadi erupsi ketujuh dengan letusan 1 km di atas puncak.
Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun memberikan sejumlah rekomendasi.
Rekomendasi itu yakni, masyarakat dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak atau pusat erupsi.
Waspada Guguran Lava...
Di luar radius itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas pada jarang 500 meter dari tepi sungai atau sepadan sungai sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, lokasi itu berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Lebih lanjut ia mengatakan masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru.
”Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” kata Mukdas.