Pengusaha Sawit Dukung Ancaman Luhut soal Eropa
Ali Muntoha
Sabtu, 24 Juni 2023 16:55:55
Ketua Umum Asosiasi petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Menurung dilansir
Liputan6.com, Sabtu (24/6/2023) menyatakan dukungan terhadap Luhut.
”Indonesia juga harus melakukan kontra strategi' Indonesia juga harus melakukan penyelamatan produk unggulannya yakni minyak sawit. Rencana mengalihkan (ekspor) CPO ke negara lain (Afrika) adalah hal yang wajar, masak negara diam saja," katanya.
Langkah yang diambil Luhut ini disebutnya bisa memberikan keseimbangan rasio ekspor dan stok CPO domestik. Maka nantinya akan berimbas pada terjaganya harga tandan buah segar dari petani.
Baca: Luhut Ancam Alihkan Ekspor Sawit dari Eropa: Biar Kalian Jangan Ribut dengan Kami!Menurutnya, jika stok CPO domestik terlalu banyak, maka harga TBS akan turun dan merugikan petani sawit.
”Tapi perlu dicatat bahwa tahun 2022 lalu ekspor kita ke Uni Eropa tercatat hanya 2,05 jt ton, sangat sedikit. Jadi mengalihkan itu adalah opsi yang wajar," ungkapnya.
Sebelumnya Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan mengalihkan pasar ekspor produk sawit Indonesia dari Eropa. Hal ini seiring dengan EU Deforestation Regulation atau disingkat EUDR.
Luhut menyampaikan jika Indonesia mempertimbangkan diversifikasi tujuan ekspor yang biasanya ke Eropa. Yakni dengan mengalihkan secara bertahap jutaan ton ekspor CPO menju pasar baru di Benua Afrika.
”Supaya kalian (Uni Eropa) jangan ribut sama kami," kata Luhut, Jumat (23/6/2023).
Baca: Menkeu akan Berikan Dana Bagi Hasil untuk daerah Penghasil SawitDisebutkan jika indonesia telah mengekspor CPO ke Eropa mencapai 3,3 juta ton. Dengan aturan baru dari Uni Eropa itu, pemerintah Indonesia akan mengambil langkah tegas.”Saya juga bilang kepada Parlemen Europe Union lalu, kita lagi mikir-mikir kok ekspor kita ke kalian (Eropa) 3,3 juta mungkin kita mau
divert (alihkan) secara bertahap ke Afrika,” ujarnya.Dalam aturan EUDR disebutkan jika setiap eksportir diwajibkan melampitkan uji tuntas dan verifikasi. Tujuannya untuk menjamin produk tersebut tidak berasal dari kawasan hasil penggundulan hutan yang dilakukan per 1 Januari 2021.
Baca: Luhut Ungkap Kereta Cepat Jakarta Bandung Akan Diperpanjang Sampai SurabayaProduk-produk ekspor itu yakni minyak sawit dan produk turunannya, arang, kopi, kedelai, kakao, daging sapi, dan kayu. Selain itu, karet, kertas, kulit, dan produk turunannya juga masuk dalam kategori.Apabila ditemukan pelanggaran, eksportir akan dikenai denda hingga 4 persen dari pendapatan yang diperoleh di wilayah Uni Eropa.
Murianews, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan menyetop ekspor sawit ke Eropa dan mengalihkannya ke Afrika. Ancaman Luhut ini mendapat dukungan dari para pengusaha sawit di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Menurung dilansir
Liputan6.com, Sabtu (24/6/2023) menyatakan dukungan terhadap Luhut.
”Indonesia juga harus melakukan kontra strategi' Indonesia juga harus melakukan penyelamatan produk unggulannya yakni minyak sawit. Rencana mengalihkan (ekspor) CPO ke negara lain (Afrika) adalah hal yang wajar, masak negara diam saja," katanya.
Langkah yang diambil Luhut ini disebutnya bisa memberikan keseimbangan rasio ekspor dan stok CPO domestik. Maka nantinya akan berimbas pada terjaganya harga tandan buah segar dari petani.
Baca: Luhut Ancam Alihkan Ekspor Sawit dari Eropa: Biar Kalian Jangan Ribut dengan Kami!
Menurutnya, jika stok CPO domestik terlalu banyak, maka harga TBS akan turun dan merugikan petani sawit.
”Tapi perlu dicatat bahwa tahun 2022 lalu ekspor kita ke Uni Eropa tercatat hanya 2,05 jt ton, sangat sedikit. Jadi mengalihkan itu adalah opsi yang wajar," ungkapnya.
Sebelumnya Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan mengalihkan pasar ekspor produk sawit Indonesia dari Eropa. Hal ini seiring dengan EU Deforestation Regulation atau disingkat EUDR.
Luhut menyampaikan jika Indonesia mempertimbangkan diversifikasi tujuan ekspor yang biasanya ke Eropa. Yakni dengan mengalihkan secara bertahap jutaan ton ekspor CPO menju pasar baru di Benua Afrika.
”Supaya kalian (Uni Eropa) jangan ribut sama kami," kata Luhut, Jumat (23/6/2023).
Baca: Menkeu akan Berikan Dana Bagi Hasil untuk daerah Penghasil Sawit
Disebutkan jika indonesia telah mengekspor CPO ke Eropa mencapai 3,3 juta ton. Dengan aturan baru dari Uni Eropa itu, pemerintah Indonesia akan mengambil langkah tegas.
”Saya juga bilang kepada Parlemen Europe Union lalu, kita lagi mikir-mikir kok ekspor kita ke kalian (Eropa) 3,3 juta mungkin kita mau
divert (alihkan) secara bertahap ke Afrika,” ujarnya.
Dalam aturan EUDR disebutkan jika setiap eksportir diwajibkan melampitkan uji tuntas dan verifikasi. Tujuannya untuk menjamin produk tersebut tidak berasal dari kawasan hasil penggundulan hutan yang dilakukan per 1 Januari 2021.
Baca: Luhut Ungkap Kereta Cepat Jakarta Bandung Akan Diperpanjang Sampai Surabaya
Produk-produk ekspor itu yakni minyak sawit dan produk turunannya, arang, kopi, kedelai, kakao, daging sapi, dan kayu. Selain itu, karet, kertas, kulit, dan produk turunannya juga masuk dalam kategori.
Apabila ditemukan pelanggaran, eksportir akan dikenai denda hingga 4 persen dari pendapatan yang diperoleh di wilayah Uni Eropa.