AMSI Dinilai Selangkah Lebih Maju dengan Trustworthy News Indicators
Ali Muntoha
Jumat, 7 Juli 2023 09:13:15
Hal ini mengemuka dalam diskusi kelompok terfokus (FGD) dan penandatanganan komitmen bersama anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengadopsi dan memenuhi
trustworthy news indicators, di Hotel Ashley Menteng Jakarta, Kamis 6 Juli 2023.
Peneliti media, Ignatius Haryanto mengatakan, rumusan indikator keterpercayaan terhadap media sangat penting. Segingga ia memuji langkah maju AMSI yang sudah dijalankan.
Apalagi saat ini menurut dia, banyak media yang memproduksi konten-konten yang disebutnya ”kurang sehat”.
”Untuk meningkatkan keterpercayaan publik, indikator ini baik untuk diadopsi. Saat ini banyak media memproduksi konten yang bisa kita ibaratkan
junk food, dikonsumsi audiens karena banyak yang suka, tapi pertanyaannya apakah sehat? Fungsi media saat ini seperti itu, media sebaiknya tidak hanya menghibur tapi harus mengedepankan fungsi pendidikan dan tanggung jawab sosial," ujarnya.
Baca: Puluhan Media Anggota AMSI Terapkan Trustworthy News IndicatorsApresiasi juga datang dari Eric Sasono,
Chief of Party Internews Indonesia. Ia menyambut baik rumusan
Trustworthy News Indicators yang terus diupayakan AMSI.
”Ini jalan yang tidak mudah untuk media. AMSI memilih jalan ini untuk meraih kepercayaan terhadap media dengan membuat
self regulation untuk mempertahankan
sustainability media. Langkah yang harus kita dukung terus," kata Eric.
Proses penyusunan 11 indikator ketepercayaan media dimulai dengan serangkaian diskusi di Jakarta, Bali dan Makassar pada Oktober 2021. Ini untuk menyerap aspirasi dan pandangan publik tentang indikator media yang mereka percayai.
Pada tahun 2022, AMSI melakukan penelitian mendalam dengan
machine vetting dan
human vetting. Jumlah media yang diperiksa 1262.
Baca: Petakan Indikator Kepercayaan Publik Terhadap Media, AMSI Gelar WorkshopMedia yang memenuhi
brand safety berdasar standar GARM (Global Alliance Resposible for Media) sebanyak 687 media, terdiri dari 367 media anggota dan sisanya media nonanggota.Tahun 2023 AMSI juga kembali meneliti 526 media baik dengan mesin maupun manual analisis konten oleh para periset.AMSI juga menggelar tiga kali workshop pada 2023, dengan melibatkan para pemangku kepentingan meliputi pengusaha, ekonom, akademisi, penyelenggara negara, lembaga survei, dewan pers, tokoh perempuan, mahasiswa, jurnalis dan pemilik media. Rangkaian program penyusunan
Trustworthy News Indicator oleh AMSI, mendapat dukungan Internews dan USAID Media.Direktur Eksekutif AMSI menyatakan, rumusan 11 indikator ketepercayaan media adalah langkah AMSI untuk meraih kembali kepercayaan publik dan brand safety.Rumusannya merujuk kode etik jurnalistik, standar dunia periklanan internasional GARM, dan pedoman pemberitaan media siber. Selengkapnya indikator itu, bisa disimak di website
www.amsi.or.id/trust-worthy-news/.”Jalan meraih kepercayaan publik dan
brand safety belum usai. Perlu dilanjutkan dengan adopsi oleh lebih banyak anggota, bagaimana AMSI memutuskan, memvalidasi, mengevaluasi, mensosialisasikan ke banyak
stakeholder lain seperti pengiklan, masyarakat, dan juga kita perlu menyerahkan dokumen indikator ini agar diterima resmi Dewan Pers,” tegasnya.
Murianews, Jakarta – Asosiasi Media Siber (AMSI) meluncurkan
Trustworthy News Indicators atau indikator keterpercayaan pemberitaan dan mendorong media anggotanya untuk menerapkan indikator ini. Indikator yang diinisiasi AMSI ini dinilai membuat AMSI lebih maju.
Hal ini mengemuka dalam diskusi kelompok terfokus (FGD) dan penandatanganan komitmen bersama anggota Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengadopsi dan memenuhi
trustworthy news indicators, di Hotel Ashley Menteng Jakarta, Kamis 6 Juli 2023.
Peneliti media, Ignatius Haryanto mengatakan, rumusan indikator keterpercayaan terhadap media sangat penting. Segingga ia memuji langkah maju AMSI yang sudah dijalankan.
Apalagi saat ini menurut dia, banyak media yang memproduksi konten-konten yang disebutnya ”kurang sehat”.
”Untuk meningkatkan keterpercayaan publik, indikator ini baik untuk diadopsi. Saat ini banyak media memproduksi konten yang bisa kita ibaratkan
junk food, dikonsumsi audiens karena banyak yang suka, tapi pertanyaannya apakah sehat? Fungsi media saat ini seperti itu, media sebaiknya tidak hanya menghibur tapi harus mengedepankan fungsi pendidikan dan tanggung jawab sosial," ujarnya.
Baca: Puluhan Media Anggota AMSI Terapkan Trustworthy News Indicators
Apresiasi juga datang dari Eric Sasono,
Chief of Party Internews Indonesia. Ia menyambut baik rumusan
Trustworthy News Indicators yang terus diupayakan AMSI.
”Ini jalan yang tidak mudah untuk media. AMSI memilih jalan ini untuk meraih kepercayaan terhadap media dengan membuat
self regulation untuk mempertahankan
sustainability media. Langkah yang harus kita dukung terus," kata Eric.
Proses penyusunan 11 indikator ketepercayaan media dimulai dengan serangkaian diskusi di Jakarta, Bali dan Makassar pada Oktober 2021. Ini untuk menyerap aspirasi dan pandangan publik tentang indikator media yang mereka percayai.
Pada tahun 2022, AMSI melakukan penelitian mendalam dengan
machine vetting dan
human vetting. Jumlah media yang diperiksa 1262.
Baca: Petakan Indikator Kepercayaan Publik Terhadap Media, AMSI Gelar Workshop
Media yang memenuhi
brand safety berdasar standar GARM (Global Alliance Resposible for Media) sebanyak 687 media, terdiri dari 367 media anggota dan sisanya media nonanggota.
Tahun 2023 AMSI juga kembali meneliti 526 media baik dengan mesin maupun manual analisis konten oleh para periset.
AMSI juga menggelar tiga kali workshop pada 2023, dengan melibatkan para pemangku kepentingan meliputi pengusaha, ekonom, akademisi, penyelenggara negara, lembaga survei, dewan pers, tokoh perempuan, mahasiswa, jurnalis dan pemilik media. Rangkaian program penyusunan
Trustworthy News Indicator oleh AMSI, mendapat dukungan Internews dan USAID Media.
Direktur Eksekutif AMSI menyatakan, rumusan 11 indikator ketepercayaan media adalah langkah AMSI untuk meraih kembali kepercayaan publik dan brand safety.
Rumusannya merujuk kode etik jurnalistik, standar dunia periklanan internasional GARM, dan pedoman pemberitaan media siber. Selengkapnya indikator itu, bisa disimak di website
www.amsi.or.id/trust-worthy-news/.
”Jalan meraih kepercayaan publik dan
brand safety belum usai. Perlu dilanjutkan dengan adopsi oleh lebih banyak anggota, bagaimana AMSI memutuskan, memvalidasi, mengevaluasi, mensosialisasikan ke banyak
stakeholder lain seperti pengiklan, masyarakat, dan juga kita perlu menyerahkan dokumen indikator ini agar diterima resmi Dewan Pers,” tegasnya.