Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Negosiasi gencatan senjata antara Hamas dengan Israel dikabarkan sudah hampir menemui titik temu. Gencatan senjata ini diupayakan bisa berlangsung selama lima hari.

Negosisasi gencatan senjata ini dikabarkan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang saat ini berada dalam pengasingan di Qatar.

AFP menulis, Ismail Hanieyah mengabarkan semakin dekatnya gencatan senjata antara Hamas dengan Israel itu melalui postinganya di Telegram, Selasa (21/11/2023).

”Kami hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata," tulisnya.

Negosiasi genjatan senjata ini dikabarkan dimediasi oleh Qatar. Pernyataan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dalam konferensi pers bersama Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di Doha, Minggu (19/11/2023) menguatkan hal ini.

Dalam kesempatan itu, disebutkan jika gencatan senjata Hamas-Israel dengan pembebasan sandera tinggal bergantung pada isu-isu teknis.

”Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam kesepakatan ini hanyalah masalah-masalah teknis dan operasional," ujar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dilansir dari Kumparan.

Dalam kesepatan gencatan senjata itu, ada permintaan Hamas membebaskan 50-100 tahanan yang disandera. Tahanan yang dimaksud terdiri dari warga sipil Israel serta warga negara lainnya, kecuali personel militer.

Hampir terlaksanakanya gencatan senjata antara Hamas dengan Israel ini juga dikabarkan dari Gedung Putih. Presiden AS Joe Biden melalui juru bicara Gedung Putih menyakini jika gencatan senjata semakin dekat.

”Sekarang kita lebih dekat dibandingkan sebelumnya,” kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby dilansir dari Suara.com.

Komentar

Terpopuler