Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Relawan Ganjar-Mahfud dianaya oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023). Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pun buka suara.

Panglima TNI mengatakan jika kasus penganiayaan yang dilakukan oknum anggotanya itu kini telah ditangani. Menurut dia, proses hukum terhadap oknum anggota TNI tersebut dilakukan oleh di bawan satuan TNI AD.

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak juga telah memerintahkan satuannya untuk menangani kasus penganiayaan itu.

”Saya rasa itu ranahnya Bapak KSAD ya. Bapak KSAD sudah memerintahkan satuan terkaitnya untuk menangani masalah itu," ujar Agus dikutip dari CNN Indonesia.

Ia menyatakan, Kodim 0724/Boyolali juga telah melakukan langkah-langkah untuk menangani kasus tersebut.

”Dandim sudah berikan pernyataan tentang kejadian yang di Boyolali itu. Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah, memberikan santunan dan sebagainya," terangnya.

Sementara Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, 15 prajurit TNI yang diduga terlibat penganiayaan itu telah ditahan. Mereka ditahan guna mengungkap kasus tersebut.

”Telah memerintahkan Danyonif Raider 408/SbhDenpom IV/4 Surakarta untuk menahan 15 prajurit terduga kasus penganiayaan,” katanya dikutip dari Suara.com, Minggu (31/12/2023).

Sebelumnya diberitakan, relawan Ganjar-Mahfud menjadi korban penganiayaan prajurit TNI di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH di Boyolali. Penganiayaan itu dipicu aksi suara knalpot brong yang digeber oleh pengendara yang melintas.

”Bermula sekira pukul 11.00 WIB beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli, tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang digeber gasnya oleh pengendaranya saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali,” sambungnya.

Para anggota TNI yang bermain voli langsung keluar untuk menegur. Namun akhirnya terjadi adu mulut antara kedua belah pihak.

”Dan berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota,” ujar Kristomei.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler